Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bangka, Duren Tiga, Magelang
Kasus: pembunuhan, penembakan
Tokoh Terkait
Enam Bantahan Telak Bharada Richard Eliezer atas Kesaksian Istri Ferdy Sambo
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA – Bharada Richard Eliezer memberikan enam bantahan telak atas kesaksian istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di PN Jaksel, Senin (12/12).
Bantahan telak Bharada Eliezer atas pengakuan istri Ferdy Sambo ini terkait momen sebelum kematian, pas kematian dan sesudah kematian Brigadir Joshua pada 8 Juli 2022.
Putri Candrawathi menjadi saksi mahkota untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu pada sidang yang digelar Senin (12/12) di PN Jaksel.
Ada enam bantahan Eliezer saat menanggapi kesaksian Putri di sidang kasus pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat di PN Jaksel.
“Pertama, bulan Juni itu yang pada saat itu saya diajak oleh Ibu PC sendiri dan di mobil satunya ada Bang Matius dan Yosua (korban), juga serta anaknya, Mbak Datia. Itu kami ke arah Jalan Kemang, Yang Mulia,” katanya.
-
Putri Candrawathi Sampai Menangis Beberkan Peristiwa Pemerkosaan yang Dialaminya di Magelang
“Muter-muter Jalan Kemang sampe akhirnya kami balik ke arah Jalan Bangka ke rumah Bangka dan di sana datang Koh Erben dan Pak FS,” katanya lagi.
Dia kembali mengatakan saat itu dia disuruh berjaga di luar, sedangkan di dalam rumah hanya ajudan Matius dan Yosua.
Bharada Eliezer mengatakan melihat wanita menangis keluar dari rumah Sambo.
“Dan karena pada saat itu saya di luar saya lihat sendiri untuk perempuan keluar dari rumah, Yang Mulia, menangis,” kata Eliezer.
Bantahan kedua soal keterangan Putri yang mengaku tidak berinteraksi dengan siapa pun selama perjalanan Jakarta-Magelang.
Bharada Eliezer mengaku nyatanya Putri dan Eliezer sempat berinteraksi ketika dia menanyakan lokasi swab PCR usai dari Magelang.
“Ketiga, Ibu PC membantah dan mengatakan lupa saat beliau mengajak saya untuk menyimpan senjata ke kamar di lantai tiga,” katanya.
“Dan tadi sudah ditanyakan dari JPU bagaimana saya mengetahui letak lemari di situ, Yang Mulia,” ucap Bharada Eliezer.
Bantahan keempat, Richard juga mengatakan Putri Candrawathi ada saat dia bertemu dengan Sambo. Putri juga disebut tahu skenario tembak-menembak antara Yosua dan Richard.
“Pada saat Pak FS menjelaskan tentang skenario serta menyuruh saya menembak Yosua pada waktu itu, Ibu PC ada di situ. Juga pada saat saya mengisi peluru, mengisi amunisi, Ibu PC juga ada di situ,” katanya.
“Seandainya CCTV lantai dua dan lantai tiga rumah Saguling serta Jalan Bangka itu ada, mungkin semuanya akan lebih terang dan Ibu mungkin tidak berani bohong di depan pengadilan,” tegasnya.
Bantahan kelima, Richard juga mengatakan kamar Putri saat kejadian penembakan Yosua itu dalam posisi setengah terbuka.
“Lalu, Ibu PC bilang di Duren Tiga Ibu PC menutup pintu, padahal setelah kejadian itu sudah jelas dari beberapa saksi juga mengatakan baik dari Romer dan Kuat juga mengatakan pintu terbuka setengah, Yang Mulia. Dan saya juga mengatakan pintu kamar Ibu PC terbuka setengah,” katanya.
Bantahan keenam, pengakuan Putri perihal pemberian uang. Richard menegaskan Putri ada di sana bersama Sambo ketika mantan Kadiv Propam itu menjanjikan uang usai penembakan Yosua.
“Terakhir, Ibu PC mengatakan tidak tahu tentang pemberian uang dan HP padahal tadi sudah ada bukti. Mungkin besok akan dihadirkan,” jelasnya.
“Foto tersebut ada gambaran tangan Ibu PC menggunakan gelang yang saat ini Ibu PC pakai juga ada potongan kaki dari Pak FS memakai sendal,” pungkas Eliezer. (ikror/pojoksatu)
Sentimen: negatif (99.2%)