Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Mataram, Solo
Tokoh Terkait
Pernikahan Kaesang dan Erina Pakai Adat Yogyakarta dan Solo, Teryata Ini Bedanya
Krjogja.com Jenis Media: News
Erina Gudono menjalani prosesi siraman jelang pernikahan dengan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. (Foto: Tim Media Pernikahan Kaesang-Erina)
Krjogja.com - YOGYA - Rangkaian acara pernikahan Kaesang dan Erina Gudono akan digelar di 2 tempat, yakni Yogyakarta dan Solo. Putra bungsu Presiden Jokowi ini akan menggelar akad nikah di Pendopo Agung Royal Amabrrukmo, prosesi ngunduh mantu di Loji Gandrung, dan tasyakuran di Pura Mangkunegaran.
Selama prosesi, kedua calon mempelai beserta keluarga akan menggunakan pakaian tradisional Yogyakarta dan Solo. Meski sekilas tampak sama, ada beberapa bagian berbeda antara pakaian adat Yogyakarta dan Solo.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut perbedaan pakaian adat Yogyakarta dan Solo yang digunakan dalam pernikahan Kaesang Pangarep.
1. Blangkon
Blangkon atau semacam topi yang digunakan di kepala memiliki kemiripan dari segi bentuk. Perbedaan di antara blangkon yang digunakan di wilayah Yogyakarta dan Surakarta adalah tonjolan yang terletak di belakang kepala.
Tonjolan atau disebut juga mondolan atau gelung belakang pada adat Yogyakarta lebih besar dan menonjol dibandingkan blangkon pada adat Surakarta.
2. Beskap dan Surjan
Surjan merupakan baju adat yang digunakan laki-laki di Yogyakarta. Surjan bisa juga disebut sebagai baju takwa.
Surjan umumnya memiliki motif bergambar bunga. Berbeda dengan surjan, beskap merupakan istilah untuk baju adat yang digunakan laki-laki di Surakarta.
Surjan tidak bermotif dan berwarna cenderung gelap atau solid.
3. Wiru
Wiru dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi seni melipat jarik atau kain batik. Bahkan dalam melipat kain batik pun terdapat perbedaan di antara adat Yogyakarta dan Surakarta.
Pada adat Yogyakarta, garis putih yang terdapat pada ujung jarik diperlihatkan dan kadang disertai lipatan-lipatan atau disebut juga pengkolan-pengkolan. Pada wiru adat Surakarta, bagian putih tersebut justru disembunyikan dengan cara dilipat ke dalam.
4. Motif Batik
Dari segi pola, batik Yogyakarta dan Surakarta memiliki kemiripan karena keduanya berasal dari sumber yang sama, yakni pola batik Kerajaan Mataram. Meskipun demikian, corak keduanya berbeda.
Kain batik adat Yogyakarta berlatar warna putih dengan corak hitam, sedangkan kain batik adat Surakarta berlatar warna cokelat atau kuning dengan corak putih agak kecokelatan.
5. Keris
Perbedaan antara keris Yogyakarta dan Surakarta yang pertama terletak pada namanya. Keris adat Surakarta bernama ladrang, sedangkan keris adat Yogyakarta bernama branggah.
Sarung atau penutup pada ladrang lebih ramping tidak begitu bermotif bila dibandingkan dengan branggah yang memiliki lebih banyak motif dan ornamen.
Sentimen: positif (79.8%)