POLRI memastikan akan mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Khususnya menjaga ketat gereja-gereja dan tempat wisata untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Adapun tempatnya (pengamanan) ya pasti meliputi tempat-tempat wisata dan gereja serta tempat-tempat lainnya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah saat dikonfirmasi, hari ini.

Namun, Nurul belum bisa membeberkan pengamanan secara spesifik. Termasuk bentuk antisipasi dari ancaman terorisme saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Untuk antisipasi teror dalam rangka Nataru pasti dilakukan dan saat ini masih menunggu rencana pengamanan (renpam) dan rencana operasi (renops) dari staf operasi (Sops) Polri," ujar Nurul.

Sebelumnya, Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Agung Setya Imam Effendy mengatakan pihaknya akan menggelar Operasi Lilin 2022 dalam rangka pengamanan Nataru. Operasi akan dipimpin Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi.

"Operasi lilin sedang kita siapkan dengan fokus kelancaran lalu lintas, penyeberangan antar pulau, dan kenyamanan liburan serta beribadah Natal dan Tahun Baru," kata Agung saat dikonfirmasi.

Agung mengatakan Operasi Lilin 2022 akan digelar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, dia belum bisa membeberkan jumlah personel. Sebab, masih akan rapat lanjutan pada Jumat, 16 Desember 2022.

"Operasi Lilin dilakukan untuk mewujudkan kenyamanan, dengan adanya keamanan dan ketertiban perlu kerja sama semua pihak," ungkap jenderal bintang dua itu.

Natal jatuh pada 24-25 Desember 2022. Perayaan Natal di gereja-gereja harus dijaga ketat aparat kepolisian. Sebab, menjadi sasaran empuk kelompok teroris.

Begitu pula Tahun Baru 2023. Perayaan tahun baru yang biasa dilakukan dengan pesta kembang api juga kerap ditunggangi kelompok teroris. Mereka bisa saja mengambil kesempatan untuk beraksi di tengah keramaian. (OL-4)