MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara (Sumut) mempersiapkan langkah-langkah pengamanan masa arus mudik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di Sumut. Mereka bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Dishub kabupaten kota se-Sumut.

Berdasarkan data kesiapan pada penyelenggaraan Nataru di Sumut, diperkirakan aktivitas atau lonjakan penumpang akan terlihat sejak H-7 Natal 2022, atau 18 Desember 2022.

Kapasitas dan prediksi penumpang masa Nataru, untuk angkutan jalan bus AKAP/AKDP dengan kapasitas 39.648 seat dan 250 PO bus, diprediksi akan mengalami peningkatan penumpang 10 persen per harinya.

Angkutan penyeberangan kawasan Danau Toba, terdiri 8 kapal ferry dengan kapasitas pengangkutan 2.236 kenderaan per hari, dan 4.184 penumpang per hari, diprediksi akan meningkatkan 300 persen per hari.

“Selain menjadi moda transportasi mudik, ferry juga dijadikan moda transportasi untuk liburan Natal dan tahun baru ke sejumlah objek wisata di danau terbesar se-Asia Tenggara itu,” ungkap Kepala Dishub Sumut, Supriyanto, Senin (12/12).

Angkutan penyeberangan kawasan Kepulauan Nias sebanyak 6 kapal dengan kapasitas 176 kenderaan per hari, diprediksi akan mengalami peningkatan sekitar 100 persen per hari.

Kapal Laut KM Kelud dan KM Doro Londa selama masa Nataru akan melayani 7 kunjungan dengan kapasitas 2.607 seat per trip, diprediksi akan terjadi peningkatan penumpang sekitar 40 hingga 60 persen. Pesawat udara dengan kapasitas 19.148 seat per hari, diprediksi akan terjadi peningkatan sekitar 38,84 persen. Kereta api, kapasitas 17.704 seat per hari, diprediksi akan terjadi peningkatan sekitar 121 persen.

Sarana dan prasarana transportasi mudik masa Nataru di Sumut, yakni Bus AKAP dan AKDP berjumlah 250 PO bus dengan perincian terminal tipe A sebanyak 5 terminal, 3 terminal tipe B, dan posko terpadu di terminal Amplas. Stasiun kereta api di Sumut sebanyak 21 stasiun, 16 bilik loket, 23 loket box, dan posko terpadu di Stasiun Kereta Api. Pelabuhan penyeberangan di Danau Toba, ada 13 pelabuhan, 8 lintasan, dan posko terpadu.

Pelabuhan laut, terdiri dari 22 pelabuhan dan posko terpadu di Pelabuhan Belawan. Sedangkan, bandar udara ada 6 bandara, yakni KNIA 19 rute, Silangit 6 rute, Binaka 5 rute, Sibolga 1 rute, Lasondre 3 rute, dan Aek Godang nihil rute.

Supriyanto pun mengimbau masyarakat yang akan menjalani mudik dan liburan di masa Nataru, untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kami meminta masyarakat untuk melakukan pengecekan secara berskala untuk kendaraan bermotor yang akan dijadikan transportasi mudik. Sehingga kendaraan bermotornya dalam kondisi laik jalan,” pungkasnya. (gus/saz)