Probolinggo (beritajatim.com) – Dengan penerapan fasilitas kesehatan mata inklusi di rumah sakit dan puskesmas, membuat masyarakat penyandang disabilitas netra di Kabupaten Probolinggo semakin diperhatikan.

Ketua Pertuni Probolinggo, Arisky Perdhana Kusuma mengatakan, dengan penerapan fasilitas kesehatan mata inklusi di rumah sakit dan puskesmas ini, membuat para penyandang disabilitas netra terbantu.

Pelayanan yang inklusif dalam pembangunan sarana fisik, seperti medan miring, guiding block, dan pintu yang lebar. Kemudian meja yang tidak terlalu tinggi dan bisa diakses orang yang memakai kursi roda, serta kamar mandi yang mudah di akses.

“Memang sudah memudahkan teman-teman disabilitas untuk mengunjungi faskes (fasilitas kesehatan) secara mandiri. Jadi gedung itu, sudah disesuaikan dengan kebutuhan kami,” katanya.

Koordinator Yayasan Paramitra Jawa Timur area Probolinggo, M. Fadholi menyebut, layanan kesehatan mata inklusif itu untuk melayani orang-orang disabilitas, ia menyebut semua orang berhak mendapatkan fasilitas yang sama dalam mendaptkan layanan kesehatan.

“Oleh karena itu, Dinas Kesehatan, Yayasan Paramitra, serta Komatda Kabupaten Probolinggo bersinergi dalam berupaya meningkatkan layanan kesehatan mata yang inklusif. Di antaranya mengawali merehap serta melatih staff lima puskesmas percontohan dan satu rumah sakit,” jelasnya.

Selain itu menurut Fadholi, seluruh kader yang terlibat juga diberikan pelatihan cara berinteraksi dengan disabilitas dan mensosialisasikan kepada masyarakat.

“Serta semua layanan di Kabupaten Probolinggo melakukan kampanye untuk ramah disabilitas, dengan cara melatih kadernya. Bagaimana cara berinteraksi dengan disabilitas dan mensosialisasikan di masyarakat,” tutupnya. (tr/ted)