Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ambon
RRI Berkomitmen Jaga Arsip Perjalanan Bangsa Indonesia
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Jakarta: Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) terus berkomitmen menjaga perjalanan bangsa yang terekam oleh RRI. Untuk itu RRI dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) membuat nota kesepahaman dalam menjalankan proses menjaga sejarah tersebut.
Direktur Utama RRI Hendrasmo mengatakan, komitmen menjaga sejarah dengan merawat arsip bertujuan agar masyarakat tidak amnesia terhadap sejarah bangsa Indonesia. Arsip mengajarkan perkara besar tentang peradaban, dan budaya bangsa.
"Persoalan arsip ini bukan persoalan dokumen saja, bukan persoalan administrasi, bukan persoalan birokrasi, tetapi arsip mengajarkan perkara besar. Peradaban, budaya, di BBC itu mereka punya cita-cita membangun peradaban dunia, jadi kita bekerja di RRI bukan semata untuk bersiaran, mencerdaskan, tetapi turut memberdayakan bangsa, membangun peradaban," kata Hendrasmo usai penandatanganan MoU di sela-sela Raker Akhir Tahun LPP RRI, di Kuta Bali, Senin (12/12/2022).
"Kita bersyukur bertemu Pak Imam Gunarto Kepala Arsip Nasional yang telah membuka kesadaran kita. Membangun kesadaran kita dan ini harus kita lakukan," ucap Dirut.
Hendrasmo mengatakan, arsip merupakan sejarah, yang menjadi bagian dari komponen-komponen identitas ke-Indonesiaan. Untuk itu, ia meminta para angkasawan yang memiliki passion kuat di bidang radio untuk membangun identitas Indonesia.
"Bahwa ini bukan sesuatu yang sepele, peradaban perjalanan bangsa kita yang terekam oleh RRI, jadi mari saling membantu menjaga pentingnya arsip kita," ujarnya.
Kepala ANRI, Imam Gunarto mengatakan, MoU menjadi momentum yang sangat penting untuk menjaga arsip bangsa. "Niat kita tulus dan Insya Allah ini kita akan berhasil dengan baik, kami atas nama ANRI dan seluruh komunitas kearsipan berterima kasih atas kepercayaannya," kata Imam.
Imam menyebut, kerja kearsipan ibarat tentara dalam mempertahankan NKRI. "Kalau tentara yang dipertahankan itu secara fisik, kalau arsip itu memori memori penduduknya agar memiliki rasa kebangsaan yang sama tentang Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, kekayaan informasi tentang Indonesia yang dimiliki RRI menjadi modal sebagai peluru agar masyarakat merawat memori tentang kebangsaan. "Saya prihatin sekarang ini Indonesia mengalami darurat memori kolektif karena memori kolektifnya orang Papua berbeda dengan wilayah lain, berbeda dengan Jawa, berbeda dengan Aceh berbeda dengan Ambon," katanya.
"Dengan program memori kolektif bangsa dan dukungan dari RRI untuk mengembangkan ini saya kira kita prajurit-prajurit utama untuk mengembangkan memori kolektif bangsa ini," ucapnya mengakhiri.
Beberapa poin penting terkait MoU di antaranya, penyelamatan, pelestarian, dan peningkatan akses arsip statis. Kemudian peningkatan kualitas pengelolaan arsip dinamis di RRI.
Selanjutnya diseminasi informasi di bidang kearsipan melalui jaringan penyiaran. Peningkatan kualitas SDM di lingkungan ANRI dan RRI, serta kegiatan lain yang disepakati RRI dan ANRI.
Sentimen: positif (99.2%)