Sentimen
Negatif (88%)
12 Des 2022 : 12.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tanjung Priok

Partai Terkait

Komentari Pernyataan Bupati Muhammad Adil, Ahmad Sahroni: Berpotensi Dikategorikan sebagai Makar

12 Des 2022 : 12.46 Views 14

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Komentari Pernyataan Bupati Muhammad Adil, Ahmad Sahroni: Berpotensi Dikategorikan sebagai Makar

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni merespons video viral pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil yang dianggap sudah keterlaluan.

Dalam video yang beredar, salah seorang bupati di Riau itu kecewa terhadap pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Keuangan terkait dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas bumi.

Konon Adil kesal lantaran pihak Kemenkeu tidak memerinci pembagian DBH yang dianggap tidak adil bagi Kabupaten Kepulauan Meranti.

Bupati Adil juga menyebut pemerintah pusat telah banyak mengambil kekayaan sumber alam (SDA) berupa minyak Kepulauan Meranti.

Namun, daerahnya tidak diurus. Dalam video yang beredar itu, Adil bahkan tak sungkan menyebut Kementerian Keuangan diisi iblis dan setan.

Adil juga melontarkan kalimat bernada ancaman, seperti untuk angkat senjata dan menantang pusat memberikan Meranti kepada negeri sebelah.
Sahroni menyarankan masalah yang diperdebatkan Bupati Meranti sebaiknya diselesaikan melalui adu data secara transparan.

“Dugaan ketidakadilan DBH yang dipersoalkan Bapak Bupati, kan bisa diselesaikan secara lebih sistematis dan beradab," ujar Sahroni.

Legislator Partai NasDem itu meyakini Kemenkeu dan Kementerian ESDM pasti siap untuk transparan dengan data mengenai dana DBH.

"Jangan terbiasa menduga-duga," lanjut politikus asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.

Sahroni pun menyoroti omongan Bupati Meranti Muhammad Adil yang bernada ancaman. Dia menyebut Bupati Adil harus mempertanggungjawabkan ucapan tersebut. Jika tidak, maka pernyataan itu berpotensi dikategorikan sebagai makar.

"Ucapan bapak yang menghina kementerian dan 'ancaman' menggabungkan diri ke negeri sebelah sudah sangat keterlaluan dan provokatif. Hati-hati, ini bisa berpotensi masuk kategori makar," ujar Ahmad Sahroni. (jpnn/fajar)

Sentimen: negatif (88.6%)