Merdeka.com - Berbagai upaya dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk mencegah kasus stunting atau gizi buruk pada warga. Salah satunya dengan gerakan Jo Kawin Bocah. Ganjar mensosialisasikan gerakan ini kepada 425 siswi SMPN 1 Kaliwungu, Kabupaten Kendal.

"Pencegahan sedari dini menurut saya bagus sekali. Kalau orang biasanya mau menikah baru dicek, ini jauh. Bahkan jauh sebelum usia menikah saja, mereka sudah dipersiapkan," kata Ganjar, Kamis kemarin.

Menurut Ganjar, di samping menghindari pernikahan dini, salah satu langkah konkret mencegah stunting adalah mengonsumsi pil penambah darah. Ganjar menjelaskan, sebagian di antara siswi SMP yang mulai menstruasi mengalami anemia.

"Maka tadi saya sampaikan sekaligus kepada mereka Jo Kawin Bocah. Jangan menikah dini agar mereka siap dari segala banyak hal. Kalau dia punya kesadaran itu, ini akan berjalan lancar," sambungnya.

Maka dari itu, Ganjar juga mensosialisasikan terkait pil penambah darah ini ke ratusan siswi di lokasi. Ganjar mengatakan, pil tersebut perlu dikonsumsi rutin agar remaja putri tetap sehat.

2 dari 2 halaman

"Itu diminta untuk minum pil penambah darah setiap minggu, sehingga betul-betul disiapkan sebagai seorang ibu kelak dan betul-betul sejak dini remaja-remaja putri itu menjadi sehat," tuturnya.

Ganjar menuturkan, sosialisasi ini merupakan langkah efektif agar para siswi mengetahui edukasi-edukasi terkait stunting dan pernikahan dini. Ganjar berharap, pencegahan dini sedari dini ini bisa berhasil.

"Saya kira ini contoh yang cukup bagus, yang real, yang konkret yang jauh dipersiapkan jauh hari sebelumnya, sebelum mereka nanti memasuki masa perkawinan," bebernya.

Baca juga:
Gandeng Tanoto Foundation, BKKBN Terus Upayakan Penurunan Angka Stunting
Pesan Jokowi Minta Para Guru Jaga Pola Makan Anak Didik Cegah Stunting
Tolak Pernikahan Dini Ampuh Cegah Anak Stunting, Pemkab Magetan Tegaskan Hal Ini
Ngantor di Desa, Bupati Ipuk Kembali Gerilya Bantu Balita Stunting
Tekan Stunting, Pemkot Medan Gelontorkan Rp198 Miliar untuk Intervensi Gizi
Kasus Stunting di Surabaya Turun 11 Ribu dalam Dua Tahun, Pemkot Buka Rahasia Ini