JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati mengatakan, pihaknya siap mendorong para calon barista lulusa pendidikan vokasi berwirausaha di industri kopi. Usaha kopi kekinian menjadi tren baru yang sedang berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. "Sebagai penyelenggara kursus dan pelatihan, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) didorong untuk mampu menangkap peluang dari tren bisnis tersebut," ujar Kiki, dalam webinar Ngobrol di Kedai: Menangkap Tren Usaha Kopi Kekinian melalui Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Dia menyebut, pemerintah terus berupaya meningkatkan rasio kewirausahaan yang masih berada di angka 3,18 persen. Angka tersebut jauh di bawah negara-negara maju yang umumnya berada di kisaran 12 persen. Baca Juga : Kemendikbudristek Apresiasi IISMA Vokasi di Conventry University "Rasio Kewirausahaan Indonesia bahkan masih berada di bawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang sudah mencapai 4,74 persen dan Thailand di 4,26 persen," tambahnya. Kiki menekankan pentingnya lembaga-lembaga kursus menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Nantinya, alumni program PKW semakin terakselerasi dan semakin cepat membangun bisnisnya sendiri. Dia berharap melalui program PKW akan lahir generasi-generasi muda yang mandiri dengan berwirausaha sehingga mereka bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa Indonesia. "PKW tidak hanya untuk meningkatkan rasio kewirausahaan kita saja, tetapi juga agar anak-anak muda kita menjadi lebih cepat mandiri,""tandasnya. Instruktur barista sekaligus pemilik LKP Filbert, Rendro Wijoyo, menilai tren usaha kopi kekinian memang membuka peluang yang sangat besar bagi lulusan PKW di bidang barista. Kesempatan ini tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi kini sudah merambah ke daerah-daerah dengan memanfaatkan potensi-potensi kopi lokal yang juga kian bermunculan. Baca Juga : Pendidikan Vokasi Bangun Kapal Bersejarah Indonesia untuk Revitalisasi Jalur Rempah "Jadi, kebutuhan tenaga barista-barista ini sangat besar, baik sebagai pekerjanya maupun owner atau pemilik kedai kopinya," terangnya. Redaktur : Sriyono Penulis : Muhamad Ma'rup