Tujuan utama Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai capres ternyata bukan untuk mengantarkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai orang nomor satu di Republik ini. Hal itu disampaikan politisi senior Partai NasDem, Zulfan Lindan. 

Menurut Zulfan Lindan, Ketua Umum Partai NasDem adalah sosok yang pragmatis. Ketika melihat peluang Jokowi tiga periode sudah tertutup, Surya Paloh harus mencari sosok yang bisa diambil manfaatnya bagi Nasdem.

Baca Juga: Tiru SBY-Jokowi, Relawan Anies Baswedan Targetkan Kemenangan Dua Provinsi di Jawa: Jangan Sampai Kalah!

Dari tiga nama yang diajukan sebagai capres oleh NasDem, Anies Baswedan lah yang paling pas untuk diusung sebagai capres. "Dia (Surya Paloh) lihat Jokowi tidak mungkin maju tiga kali tidak mungkin perpanjangan waktu, maka calon yang paling pas untuk dia usung adalah Anies," kata Zulfan dikutip dari Youtube Total Politik, Sabtu (10/12).

NasDem tidak bakal mengusung Ganjar Pranowo karena sudah milik PDIP. Pun dengan Andika Perkasa yang tidak akan mungkin didukung Surya Paloh. "Satu-satunya dia (Surya Paloh) bisa mengambil manfaaat dari suara publik suara rakyat kalau mendukung Anies," kata Zulfan.

Di mata Surya Paloh, menurut Zulfan, Anies Baswedan menjadi presiden atau tidak bukan sesuatu yang penting. "Anies itu mau jadi presiden ga jadi presiden ga berapa penting yang penting elektabilitas NasDem naik," tuturnya.

Namun, jika Anies Baswedan gagal maju sebagai capres karena tidak ada koalisi yang mendukung, Zulfan memastikan suara NasDem akan ambles.

Baca Juga: Tuduhan Curi Start Kampanye Lemah, NasDem dan Anies Baswedan Dinilai Akan Melenggang Bebas!

"Anies kalau tidak jadi capres, di dalam NasDem mau jadi apa? Mau jadi alat? Dia diperalat kampanye sana sini terus habis kampanye jadi apa? Saya saran sama Anies, kalau Anies tidak bisa jadi capres dan dia tetap ingin membesarkan NasDem dia minta jadi Ketua Umum NasDem. Surya Paloh jadi Ketua Dewan Pembina," papar Zulfan Lindan.

Baca Juga: Waduh! Berniat Usulkan Ganjar, Politikus PDIP Ini Minta PAN Berhati-hati

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Suara.com.

Editor: Puri Mei Setyaningrum