Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Hindu
Event: Hari Raya Nyepi
Kab/Kota: Surabaya, Blitar, Guntur
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Rahmat Santoso
Peringati Upacara Melasti, Wabup Blitar Tampung Aspirasi Masyarakat Hindu
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Bupati (Wabup) Blitar, H Rahmat Santoso, SH.MH menampung aspirasi dari ribuan umat Hindu saat menghadiri Upacara Melasti jelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Pantai Jolosutro, Desa Ringinrejo, Kabupaten Blitar, Jumat (25/2/2022).
Disampaikan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Blitar, Lestari bahwa umat Hindu di Kabupaten Blitar tersebar pada 13 kecamatan, dengan jumlah sekitar 30.000 kepala keluarga (KK).
“Sebelum pandemi Covid-19 setiap digelar Upacara Melasti, tidak kurang dari 12.000 umat Hindu di Kabupaten Blitar yang hadir,” tutur Lestari.
Lestari menjelaskan, Upacara Melasti pada satu kabupaten, hanya digelar di satu tempat di Pantai Jolosutro ini. Maka meskipun saat ini masih pandemi Covid-19 belum normal, pihaknya terus berkoordinasi dengan Forkopimda dan Forkopimcam sehingga diberikan ijin menggelar Upacara Melasti meskipun sederhana. “Karena hanya dihadiri dari perwakilan pura dan lembaga keagamaan Hindu di Kabupaten Blitar,” jelasnya.
Upacara Melasti ini merupakan rangkaian dari menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, selanjutnya digelar Tawur Kesanga yang juga tidak bisa dilaksanakan tingkat kabupaten. Tapi hanya tingkat desa, di masing-masing kecamatan. “Ketiga, kegiatan Tapa Brata penyucian yaitu puasa selama 24 jam dan dilanjutkan persembahyangan di pura masing-masing serta ditutup dengan Dharma Santi atau anjang sana di pura Gandusari,” terang Lestari.
Hadir pada acara ini, Wabup Blitar, Rahmat Santoso juga Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Didin Nasrudin Darsono, anggota DPRD Provinsi Jatim Guntur Wahono, jajaran OPD Pemkab Blitar dan Forkopimcam Wates.
Di hadapan Wabup Rahmat, Lestari mengungkapkan, aspirasi dari umat Hindu di Kabupaten Blitar, sesuai dengan sastra agama Hindu, harus punya pura di pegunungan, tengah kota dan pura segare di tepi pantai. Pura di pegunungan sudah ada, yaitu di Kecamatan Gandusari, serta pura ditengah kota ada di Kecamatan Talun.
“Untuk pura segare, umat Hindu belum bisa memiliki pura yang berada di tepi pantai. Padahal sudah 10 tahun mengajukan proposal, tapi belum bisa terwujud karena terkendala pembebasan lahan. Oleh karena itu Pak Wabup, kami mohon bantuannya agar cita-cita ini bisa terwujud,” bebernya.
Demikian juga bantuan untuk pura di Kabupaten Blitar, yang jumlahnya ada 98 pura. Lestari berharap, ke depan, bantuan dana hibah untuk pura bisa ditambah dan bergantian untuk seluruh pura imbuhnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Wabup Blitar, Rahmat Santoso menyampaikan bersamaan dengan digelarnya Upacara Melasti menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 ini yang masih dalam suasana pandemi, sehingga harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. “Meski demikian diharapkan tidak mengurangi nilai dan makna serta semangat dari upacara ini tidak berkurang, tapi justru pemicu meningkatkan keimanan kita pada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Wabup Rahmat di Pantai Jolosutro, Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.
Lebih lanjut, orang nomor dua di Kabupaten Blitar tersebut memaparkan, momentum ini bisa membangkitkan semangat gotong royong, menguatkan satu sama lain. Adanya pandemi Covid-19, tidak mengurangi keinginan dan usaha mewujudkan keseimbangan serta keharmonisan dalam menjalani kehidupan.
“Ini sesuai ajaran agama Hindu yakni Tri Hita Karana, yakni tiga penyebab kesejahteraan dan keseimbangan dalam kehidupan,” paparnya.
Ajaran ini bisa dimaknai sebagai 3 hubungan yang harmonis yang menyebabkan kebahagian, meliputi hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, manusia dengan sesamnya dan manusia dengan lingkungannya.
“Pada kesempatan ini saya ingin menekankan pentingnya menciptakan keharmonisan manusia dengan lingkungannya, marilah merawat lingkungan dengan menjaga hutan dan membuang sampah pada tempatnya,” tandas pria yang juga menjabat Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini.
Wabup Rahmat mengajak masyarakat untuk menjadikan Upacara Melasti ini untuk menyucikan diri lahir dan batin menyatu dengan alam, karena alam telah banyak memberikan manfaat untuk kehidupan kita. “Maka mari kita jaga dan lestarikan alam, untuk anak cucu kita,” imbuhnya.
Terkait dengan aspirasi umat Hindu mengenai bantuan untuk bisa mendirikan pura segara, di tepi Pantai Jolosutro dan bantuan untuk pura-pura lain di Kabupaten Blitar, Wabup Rahmat akan berkoordinasi dengan OPD dan instansi terkait, serta berusaha mencarikan solusi pungkasnya. [uci/ted]
Sentimen: positif (100%)