KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafly Amar kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjadi keluarga dan orang sekitar dari paparan paham radikal. Hal ini jika dibiarkan berpotensi menimbulkan aksi serupa yang tentunya sangat merugikan.

"Jadi ideologi berbasis kekerasan ini, inilah yang sangat berbahaya dan inilah yang kita antisipasi bersama," kata Boy Rafli seusai meninjau Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Kamis (8/12), yang diserang bom bunuh teroris kelompok JAD Jawa Barat, Rabu pagi kemarin.

Menurutnya, pencegahan penyebaran paham teroris harus terus dilakukan. Bahkan, dia meminta peran serta masyarakat agar aktif dalam membantu negara demi melawan teroris.

"Dalam rangka pencegahan dan penangkalan tentu perlu melibatkan semua pihak masyarakat, karena ini menyebar luasnya cepat sekali seperti penyebarluasan virus, dan sangat berbahaya," katanya.

Disinggung pelaku yang berstatus merah, dia mengaku pihaknya terus melakukan penelusuran terhadap sel-sel jaringan kelompok tersebut.

Baca juga: Pelaku Bom Polsek Astana Anyar Diduga tidak Bekerja Sendiri

"Penyelidikan dan penyidikan terhadap mereka yang melakukan ini sedang terus dijalankan, kita masih ingin terus mencoba melihat kelompok lain yang memberikan perbantuan, kita terus menyelidiki ke arah itu dan beberapa kegiatan dari yang bersangkutan sekarang ini masih terus
di-profiling," katanya.

Dia berharap upaya yang terus dilakukannya bisa mencegah ancaman teror di kemudian hari.

"(Sebelumnya) ada informasi memang warga dari Kota Bandung dan saya membongkar yang bersangkutan sempat berpindah ke Jawa Tengah. Ini masih terus kita antisipasi lebih lanjut, jadi ada beberapa hal yang perlu kita dalami lebih lanjut dan kita kejar lebih lanjut supaya peristiwa kekerasan ini bisa kita cegah dengan cepat semaksimal mungkin," katanya.

Sementara itu, pascaledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Jalan Astana Anyar hari ini sudah dibuka dan kembali normal. (OL-16)