Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Banjar, Cianjur
Kasus: zona merah, Bom bunuh diri
Tokoh Terkait
2 Instruksi Presiden Jokowi Usai Kembali Datangi Lokasi Terparah Gempa Cianjur, Termasuk untuk TNI-Polri
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dua instruksi usai mengunjungi kembali lokasi paling parah terdampak gempa Cianjur, yakni di Kecamatan Cugenang.
Masing-masing instruksi terkait penanganan pascagempa Cianjur khususnya di Kecamatan Cugenang ini disampaikan Presiden Jokowi kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan TNI – Polri.
Kepada Menteri PUPR, Jokowi menginstruksikan agar pembangunan kembali fasilitas pendidikan yang terdampak gempa Cianjur segera dirampungkan selama tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Bantuan Pembangunan Rumah Rusak Gempa Cianjur Ditambah, Diberikan Jokowi Secara Bertahap, Ini Alasannya
Instruksi tersebut disampaikan Kepala Negara usai meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukamaju 1 di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, pada Kamis 8 Desember 2022.
“Saya tadi sudah perintahkan ke Menteri PU untuk yang sekolah dasar ini selesai tiga bulan harus selesai karena anak-anak harus belajar,” ujarnya.
Kepala SDN Sukamaju 1 Elis Fahriyah pun berharap agar sekolah tersebut dapat secepatnya dibangun kembali sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan normal.
“Apabila gempa sudah berlalu, secepatnya dibangun kembali sarana di sekolah ini dan mudah-mudahan bangunan kami lebih baik dan nyaman untuk anak-anak kami,” ucapnya.
Elis juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi dan semua pihak yang telah membantu proses pemulihan dan rekonstruksi sekolah tersebut.
Baca Juga: Seminar Bersama Syeikh Prof. Dr. Muhammad Rojab, Kapolres Banjar: Wujudkan Kamtibmas dan Jaga Keutuhan NKRI
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Pak Jokowi dan jajaran menteri, baik menteri, baik dari PUPR, baik dari kepala dinas, dan semuanya yang telah membantu pemulihan sekolah ini,” tuturnya.
Kemudian instruksi kedua, Presiden meminta TNI dan Polri untuk membantu membersihkan puing-puing rumah warga yang rusak akibat gempa Cianjur.
Arahan tersebut disampaikan langsung kepada Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana di Posko Gempa Cianjur, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, pada hari yang sama.
“Saya minta saja TNI, Polri mulai digerakkan untuk membersihkan kawasan ini (Cugenang). Di lapangan harus mulai menggerakkan masyarakat untuk membantu membersihkan. Jadi nanti seminggu lagi ke sini diharapkan sudah mulai bersih dan sudah mulai ada kegiatan membangun rumah,” tutur Presiden.
Baca Juga: Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit, Warga Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Sudah Pulang ke Rumah
“Siap, laksanakan, Bapak Presiden,” jawab Pangdam dan Kapolda.
Berdasarkan data yang ia terima, Jokowi membeberkan bahwa saat ini ada sekira 53 ribu rumah mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur.
Terdiri atas 12.900 rumah rusak berat, 15 ribu rumah rusak sedang, dan 25 ribu rumah rusak ringan. Dari data tersebut, Kecamatan Cugenang merupakan daerah yang paling parah terdampak gempa bumi.
“Saya sudah ke sini ke Kecamatan Cugenang sudah dua kali ini, jadi yang rusak berat memang di sini karena ini adalah pusatnya gempa. Kerusakan rumah, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan memang yang paling parah di Cugenang,” ungkapnya.
Baca Juga: Ditetapkan Ridwan Kamil, Ini Wilayah Jabar dengan UMK 2023 Tertinggi dan Terendah Setelah Alami Kenaikan
Presiden juga menjelaskan bahwa saat ini pemerintah akan fokus pada kegiatan pembangunan kembali rumah dan fasilitas-fasilitas umum yang rusak akibat gempa bumi.
Selain itu, untuk rumah dan fasilitas umum yang berada di zona merah, Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan merelokasi bangunan tersebut ke tempat yang lebih aman.
“Kalau di zona merah memang harus, tetapi kan itu perlu komunikasi sosial dengan masyarakat yang lebih intens terlebih dahulu, tetapi lokasinya untuk relokasi sudah kita siapkan dan sudah dibangun,” terangnya.***
Sentimen: negatif (80%)