Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024 disarankan membuat web sendiri terkait pengelolaan dana yang mereka gunakah. Hal ini disarankan oleh Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti.

Pasalnya, NasDem diketahui memberikan fasilitas mewah berupa jet pribadi untuk digunakan Anies melakukan safari politiknya ke berbagai daerah di Indonesia. Menurut Ray, NasDem harus transparan untuk mendung pemilu bebas dan bersih dari penggunaan dana tak jelas.

Baca Juga: Pertanyakan Apa yang Dilanggar Anies Baswedan, NasDem Ingatkan Bawaslu: Harus Objektif!

"Partai NasDem dan Anies bisa membuat web sendiri agar publik tahu penggunaan dana atau biaya safari politik,” ujar Ray kepada GenPI.co, Kamis (8/12).

Dengan demikian, kata Ray, publik dapat mengakses penggunaan dana atau biaya safari politik Partai NasDem bersama Anies. "Sebab, apapun istilahnya, aktivitas ini menyangkut sosialisasi calon presiden dari Partai Nasdem," tuturnya.

Selain itu, Ray juga menyoroti soal penggunakan jet pribadi dalam safari politik yang dilakukan Anies. Menurutnya, hal tersebut tidak akan menurunkan elektabilitas Anies Baswedan.

"Isu tersebut akan hilang seiring dengan hiruk-pikuk pemilu berjalan. Akan tetapi, Anies akan kehilangan salah satu isu besarnya, yakni pengusung anti-oligarki," kata dia.

Dirinya juga mengingatkan bahwa Anies selama ini digambarkan sebagai capres yang anti-oligarki dan ditunjang Partai NasDem yang dikenal sebagai partai antimahar.

Baca Juga: Siap-siap! Bawaslu Kini Kaji Laporan Anies dan NasDem Diduga Curi Start Kampanye

"Sebuah wajah yang cukup berbeda dari bacapres-bacapres lainnya. Namun, dengan peristiwa private jet tersebut citra Anies sebagai bacapres anti-oligarki itu seperti pemanis belaka," tandas Ray Rangkuti.

Baca Juga: Pendukungnya Sebut Anies Kerap Diserang Isu Hoaks, Waketum Partai Garuda Sentil: Jika Tidak Mampu Menari, Jangan Salahkan Lantainya

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab GenPI.

Editor: Puri Mei Setyaningrum