Sentimen
Negatif (87%)
9 Des 2022 : 11.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Rusia Tidak Pernah Memusuhi Serbia Meskipun Beograd Mendukung Ukraina

9 Des 2022 : 18.45 Views 3

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Rusia Tidak Pernah Memusuhi  Serbia Meskipun Beograd Mendukung Ukraina

Duta Besar Rusia untuk Serbia, Alexander Botsan-Kharchenko, pada Senin (5/12) menegaskan bahwa Moskow tidak pernah memberikan tekanan apa pun pada Beograd, termasuk ketika Presiden Serbia Aleksandar Vucic memilih menjadi bagian dari negara yang ikut mengutuk invasi Rusia.

Banyak yang memperkirakan bahwa hubungan dua sekutu dekat itu mulai terganggu. Namun, Botsan-Kharchenk meyakinkan bahwa Rusia selalu mempertahankan dialog persahabatan dengan Serbia.


Sebelumnya, Botsan-Kharchenko memperingatkan tentang apa yang dia gambarkan sebagai "konsekuensi sosio-ekonomi yang menyedihkan dari kebijakan picik elit Eropa: dari kenaikan harga dan kekurangan energi hingga deindustrialisasi aktual Eropa. Ini yang akhirnya menyebabkan sejumlah oposisi Serbia  menarik kesimpulan yang salah, bahwa Rusia memberikan tekanan pada Serbia.

"Rusia tidak pernah menggunakan tekanan pada Serbia dan tidak bermaksud melakukannya. Kami berbagi kemitraan strategis yang saling menguntungkan, dialog yang ramah dan rahasia di tingkat tertinggi dengan Beograd," katanya.

Khusus untuk Serbia, Rusia bahkan akan menyediakan pasokan gas dengan harga di bawah rata-rata.

"Untuk alasan ini, kami tidak memiliki hak untuk menyebut sesuatu dengan nama yang tepat, termasuk tidak memperingatkan apa yang akan dihasilkan dari penerapan inisiatif Serbia yang secara terbuka tidak ramah untuk bergabung dengan sanksi Uni Eropa sepihak yang tidak sah," katanya.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan kantor berita Tanjug, Botsan-Kharchenko mengatakan bahwa Rusia terbuka untuk negosiasi, jika Serbia membutuhkan gas Rusia dalam jumlah ekstra di musim dingin.

Ia menegaskan, harga bahan bakar untuk Beograd ini tetap yang terendah di Eropa. Setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina.  

Presiden Serbia Aleksandar Vucic, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, dalam pidatonya setelah pertemuan Dewan Keamanan, mengatakan bahwa Serbia mendukung integritas teritorial Ukraina, tetapi tidak akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Dia mencatat bahwa Serbia menganggap Rusia dan Ukraina sebagai negara persaudaraan, menyesali apa yang terjadi di Eropa Timur, dan siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Kyiv.

Serbia telah menunggu keanggotaan Uni Eropa sejak 2012, tetapi negara Balkan itu hampir seluruhnya bergantung pada gas Rusia.

Pada awal November lalu, Serbia didesak apakah ingin bergabung dengan Uni Eropa atau menjalin kemitraan dengan Rusia. Desakan itu muncul menyusul keputusan Serbia yang pada September mengadakan konsultasi kebijakan luar negeri reguler tentang kegiatan bilateral dan multilateral dengan Rusia, sebuah langkah yang membuat UE terkejut di tengah upaya Beograd menjadi bagian dari UE.

Pada bagiannya, Rusia berulangkali menegaskan, tidak pernah ada desakan atau tekanan dari Moskow untuk Beograd dalam hal apa pun.

Sentimen: negatif (87.7%)