Sentimen
Positif (99%)
8 Des 2022 : 16.35
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Institusi: IPB

Kab/Kota: Penggilingan

Dirut Perum Bulog Sebut Data Surplus Beras Kementan Tidak Sesuai Fakta

8 Des 2022 : 23.35 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Dirut Perum Bulog Sebut Data Surplus Beras Kementan Tidak Sesuai Fakta

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah memastikan ketersediaan pangan beras bagi masyarakat secara berkelanjutan dengan mengamankan stok dan kesiapan cadangan pangan pemerintah (CPP). Hal itu termasuk cadangan beras pemerintah (CBP).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok CPP saat ini, khususnya beras, perlu ditambah sebagai instrumen stabilisasi gejolak harga dan untuk mengantisipasi kondisi darurat.

Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan 200.000 ton beras komersial di luar negeri yang sewaktu-waktu dapat dibawa ke Indonesia.

"Cadangan pangan ini harus ada dan tidak dikeluarkan secara bebas, hanya digunakan untuk beberapa kegiatan pemerintah," ujarnya di Jakarta, Rabu 7 Desember 2022.

Baca Juga: Soal Beda Data Stok Beras, Guru Besar IPB University Beri Saran Berikut ke Pemerintah

Untuk penanggulangan bencana, pemerintah bisa melakukan intervensi harga jika diperlukan dan beberapa kegiatan pemerintah lain.

"Penggunaannya akan diawasi ketat, untuk memastikan tidak masuk ke pasar," kata Arief.

Dia menegaskan, beras tersebut tidak akan mengganggu beras petani. Soalnya, hanya digunakan untuk kegiatan pengendalian harga dan pemenuhan pangan di tengah kondisi darurat.

“Pemerintah berpihak penuh kepada petani lokal sehingga cadangan ini akan dijaga agar tidak merusak harga beras petani. Kita juga secara konsisten terus memantau dan menjaga harga penyerapan gabah atau beras lokal di tingkat petani tetap wajar. Misi kita mewujudkan petani sejahtera, pedagang untung, masyarakat tersenyum,” ujarnya.

Baca Juga: Bulog Minta Pemerintah Segera Impor Beras, Imbas Stok Cadangan Beras Menipis

Beda data

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut data surplus produksi beras milik Kementerian Pertanian tidak sesuai dengan fakta.

Menurutnya, data tersebut tidak sesuai dengan temuannya di lapangan serta kontrak dengan pihak penggilingan beras.

Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan stok beras di penggilingan menipis sehingga Bulog tidak dapat menyerap dengan maksimal. Hal itu ia sampaikan saat ditanya anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Ansy Lema.

Baca Juga: Stok Cadangan Beras Pemerintah Menipis, Hanya Ada 651.000 Ton

Buwas mengatakan, pihaknya menerima data produksi beras yang bisa diserap Bulog sebesar 600.000 ton dari Kementan. Namun, Bulog tidak menemukan beras sebanyak tersebut.

"Dari mana gitu? Karena barangnya memang enggak ada. Kalau ada kan saya beli," ujar Buwas pada Rabu 7 Desember 2022.

Kementerian Pertanian sebelumnya menegaskan stok beras di beberapa wilayah masih sanggup memenuhi kebutuhan beras untuk gudang Bulog.***

Sentimen: positif (99.6%)