Jember (beritajatim.com) – Isu perpecahan mewarnai setahun kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupari Muhammad Balya Firjaun Barlaman di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Namun sejumlah kalangan politisi tidak mempercayai isu itu.

“Saya mendengar tentang isu kurang harmonisnya hubungan bupati dengan wakil bupati, dan saya berusaha untuk tidak percaya itu. Masa secepat itu bulan madu ini berakhir? Padahal belum genap setahun usia pemerintahan Jember yang baru ketika itu,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Jember Madini Farouq, Senin (28/2/2022).

PPP adalah salah satu partai koalisi pengusung pasangan Hendy-Firjaun saat pilkada. Madini sendiri adalah ketua kolisi partai tersebut. “Saya mendengar memang ada pihak-pihak yang berusaha untuk menciptakan disharmoni antara bupati dengan wakil bupati. Entah apa kepentingannya. Saya juga mendengar ada orang-orang yang ingin menjauhkan bupati dan wakil bupati dengan partai pengusung ketika pilkada yang lalu,” katanya.

Madini mengingatkan, bahwa kemenangan Hendy-Firjaun saat pilkada adalah hasil kerja keras semua pihak, baik unsur relawan, parpol pengusung, dan hasil kerja bersama pasangan calon bupati dan wakil bupati. “Karena itu kebersamaan ini harus dijaga minimal sampai satu periode ini berakhir untuk kemudian nanti akan dievaluasi apakah masih perlu dilanjutkan atau ditinjau ulang,” katanya.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Ahmad Halim mendengar isu disharmoni itu. “Tapi saya lebih suka bertabayun (mengklarifikasi) kepada mereka berdua. Wajar di semua era. Kalau kita lihat, di Jawa Tengah antara gubernur dan wakil gubernur, gubernurnya sangat menonjol bahkan saya tidak tahu nama wakilnya. Di level nasional, Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla kan memang berbeda. Itu tergantung individu dalam mengaktualisasikan diri,” katanya.

Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi juga menepis isu itu. “Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, tidak ada friksi atau disharmoni di antara keduanya. Buktinya, waktu ada acara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Batu bersama gubernur, bupati mendelegasikan ke wakil bupati,” katanya.

Hendy dan Firjaun menjawab isu itu dalam acara silaturahmi Jember Hadir untuk Rakyat di Kecamatan Panti, Sabtu (26/2/2022) kemarin. “Jika ada peraturan harus 10 periode (memimpin Jember), kita harus 10 periode bersama Gus Firjaun. Setuju, Gus nggih? Tapi 10 periode pirang tahun? Seket tahun (lima puluh tahun),” kata Hendy, disambut tawa Firjaun dan hadirin saat itu. [wir/kun]