Sentimen
Negatif (100%)
8 Des 2022 : 10.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang

Begini Cara Mengenali dan Memahami Penyakit Lupus

8 Des 2022 : 17.08 Views 2

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Begini Cara Mengenali dan Memahami Penyakit Lupus

Harianjogja.com, JAKARTA—Lupus adalah gangguan seumur hidup dari sistem kekebalan tubuh.

Sel kekebalan menyerang jaringan sehat tubuh sendiri, menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. 

Gejalanya mungkin terbatas pada kulit, namun tak jarang juga, lupus menyebabkan masalah internal seperti nyeri sendi. Dalam kasus yang parah, lupus dapat merusak jantung, ginjal, dan organ vital lainnya. Meski tidak ada obatnya, ada perawatan yang bisa meminimalkan kerusakan.

Gejala Lupus yang harus Anda perhatikan

1. Nyeri Sendi

Nyeri sendi dan otot seringkali merupakan tanda pertama lupus. Nyeri ini cenderung terjadi pada kedua sisi tubuh secara bersamaan, terutama pada persendian pergelangan tangan, tangan, jari tangan, dan lutut. 

Sendi mungkin terlihat meradang dan terasa hangat saat disentuh. Namun tidak seperti rheumatoid arthritis, lupus biasanya tidak menyebabkan kerusakan sendi secara permanen.

2. Ruam Kupu-Kupu

Tanda-tanda lupus adalah ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan batang hidung. Selain itu, biasanya kulit akan lebih sensitif terhadap matahari dan muncul bintik-bintik merah bersisik atau bersisik, ruam ungu juga muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, leher, dan lengan. Beberapa orang juga merasakan timbulnya sariawan.

3. Perubahan Kuku

Lupus dapat menyebabkan kuku retak atau rontok dan kemungkinan warna di pangkal kuku berubah menjadi bintik-bintik biru atau kemerahan. Bintik-bintik ini sebenarnya ada di dasar kuku, yang diakibatkan dari pembuluh darah kecil yang meradang. Pembengkakan juga bisa membuat kulit di sekitar pangkal kuku terlihat merah dan bengkak. 

4. Demam dan Kelelahan

Kebanyakan orang dengan lupus mengalami kelelahan. Dalam banyak kasus, ini cukup parah hingga mengganggu olahraga dan aktivitas sehari-hari lainnya. Sebagian besar pasien juga mengalami demam ringan dari waktu ke waktu. Demam yang tidak dapat dijelaskan ini menjadi salah satu tanda peringatan pada beberapa orang.

5. Sensitivitas Cahaya

Banyak penderita lupus sangat sensitif terhadap sinar matahari dan bentuk sinar ultraviolet lainnya. Misalnya, berada beberapa jam di luar ruangan dapat memicu ruam kulit di area yang terpapar sinar matahari dan dapat memperburuk gejala lupus lainnya. Bahkan, pemakaian obat-obatan tertentu dapat membuat penderita lupus lebih sensitif terhadap sinar UV.

6. Rambut Rontok

Gejala lupus cenderung hilang dan muncul, termasuk kerontokan rambut. Pasien mungkin mengalami suatu periode, di mana rambut mereka rontok atau menjadi lebih tipis di seluruh kulit kepala. Setelah serangan berakhir, rambut baru akan tumbuh kembali.

7. Raynaud

Beberapa orang dengan lupus mengalami suatu kondisi yang disebut fenomena raynaud, di mana jari tangan dan kaki mereka menjadi nyeri, mati rasa, dan kesemutan sebagai respons terhadap suhu dingin atau tekanan emosional. 

Hal ini terjadi ketika pembuluh darah kecil kejang dan membatasi aliran darah ke area tersebut. Selama serangan, jari tangan dan kaki bisa memutih atau membiru. Namun, tak hanya penderita lupus, orang yang memiliki komplikasi kesehatan juga mengalami raynaud.

Lupus atau Penyakit Lain?

Gejala lupus sangat mirip dengan rheumatoid arthritis, yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan sendi atau fibromyalgia, yang menyebabkan kelelahan dan nyeri. 

Adapun, salah satu aspek yang dapat membedakan lupus adalah kombinasi dari ruam kulit dengan nyeri sendi dan kelelahan. Ada juga tes laboratorium yang bisa membantu membedakan lupus dari penyakit lain.

Mendiagnosis Lupus

Mendiagnosis lupus adalah hal yang rumit. Sebab, penyakit ini dapat meniru kondisi lain, dan seringkali tiap orang memiliki gejala yang berbeda. Banyak orang mengalaminya gejala yang seringnya tidak disadari. 

Meskipun tidak tes untuk lupus, tapi protein tertentu biasanya muncul dalam darah pasien. Tes darah untuk antibodi antinuklear (ANAs) dapat memberikan petunjuk penting. Tes laboratorium lainnya juga dapat memeriksa jumlah sel, fungsi ginjal, dan waktu pembekuan, bahkan biopsi yang berupa pelibatan jaringan organ seperti kulit atau ginjal terkadang membantu diagnosis.

Siapa yang Terkena Lupus?

Siapapun bisa terkena lupus. Tapi wanita cenderung lebih rentan berisiko 10 kali daripada pria. Selain wanita, peluang Anda terkena penyakit ini lebih tinggi jika Anda, Afrika-Amerika, Latin, atau Asia, antara usia 20 dan 40, dan punya kontak erat dengan penderita lupus. 

Jenis Lupus

Saat orang mengatakan "lupus", biasanya yang mereka maksud adalah lupus eritematosus sistemik (SLE), jenis yang paling umum dan serius. Tapi ada jenis lain, yaitu Cutaneous lupus erythematosus - juga disebut discoid lupus - terbatas pada kulit dan tidak menyebabkan kerusakan organ yang kadang terjadi pada SLE. 

Gejala yang paling umum adalah ruam melingkar. Lupus sistemik yang diinduksi oleh obat menyebabkan gejala lupus sementara pada orang yang menggunakan obat tertentu.

Perawatan Medis untuk Lupus

Ada cara untuk mengontrol gejala lupus, salah satunya dengan krim kortikosteroid untuk ruam dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk nyeri sendi dan demam. 

Kortikosteroid juga dapat diberikan sebagai pil. Dalam kasus yang parah, mereka dapat diberikan secara intravena. Orang dengan lupus parah mungkin mendapat manfaat dari obat yang menekan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, obat antimalaria juga dapat membantu melawan nyeri sendi, bisul, dan ruam. 

Perawatan Diri untuk Lupus

Ada beberapa kebiasaan yang membantu Anda mengurangi serangan lupus:

1. Jangan terpapar langsung oleh sinar matahari

2. Jangan merokok

3. Berolahraga secara teratur

4. Tingkatkan keterampilan manajemen stres Anda

5. Pastikan juga untuk istirahat yang cukup tidak berlebihan. Beberapa orang dengan lupus membutuhkan tidur hingga 12 jam setiap malam. 

Masalah Lupus dan Ginjal

Seiring berkembangnya penyakit lupus, hal ini dapat mengganggu organ tubuh. Bahkan, tiga dari empat orang dengan lupus dapat mengalami masalah ginjal . Meski, masalah ini jarang menimbulkan gejala, tapi beberapa orang merasakan pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki. Sebagian besar pasien hanya mengetahui tentang masalah ginjal mereka ketika tes urin mengungkapkan darah atau kadar protein yang tidak normal.

Lupus dan Masalah Jantung

Masalah jantung paling umum yang terkait dengan lupus adalah peradangan pada kantung di sekitar jantung. Ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah di sisi kiri dada. Orang dengan lupus juga lebih mungkin memiliki plak yang dapat mempersempit atau menyumbat arteri. Hal ini dapat menyebabkan penyakit arteri koroner . Komplikasi lain termasuk penyakit katup jantung dan radang otot jantung. 

Masalah Lupus dan Paru-paru

Ketika menderita lupus, maka karingan yang mengelilingi paru-paru ikut meradang. Hal ini dapat menyebabkan nyeri saat bernapas, nyeri dada, atau mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. 

Lupus dan Masalah Pencernaan

Masalah pencernaan sebenarnya adalah gejala khusus, karena tidak semua orang mengalaminya. Namun, beberapa orang mengalami sakit perut, mual, muntah, kesulitan menelan, atau radang hati atau pankreas. Ini bisa terkait dengan lupus itu sendiri atau obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut. Beberapa orang cenderung mengalami penurunan berat badan selama penyakit lupus itu kambuh.

Lupus dan Anemia

Lupus dan obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan dapat menyebabkan anemia. Sebab, tubuh memiliki terlalu sedikit sel darah merah atau sel darah merah dihancurkan secara cepat daripada yang harusnya diganti. Gejalanya meliputi kelelahan dan sesak napas.

Lupus dan Sistem Saraf

Lupus dapat memicu berbagai macam masalah pada sistem saraf, adapun salah satu yang paling sering terjadi adalah sakit kepala. Masalah ingatan ringan adalah keluhan yang kurang umum yang mungkin datang dan pergi seiring berjalannya waktu. Beberapa orang dengan lupus memiliki risiko stroke yang lebih besar, dan dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebabkan kejang.

Lupus dan Kesehatan Mental

Depresi dan kecemasan merupakan risiko bagi penderita lupus. Ini mungkin akibat dari pengaruh kondisi pada sistem saraf yang dikombinasikan dengan ketegangan emosional dalam menghadapi penyakit kronis. Pastikan untuk mendiskusikan segala kekhawatiran tentang suasana hati Anda dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya untuk menangani kecemasan Anda. 

Lupus dan Kehamilan

Sebagian besar wanita yang menderita lupus bisa hamil, meski kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan. Karena gejala lupus datang dan pergi, waktu terbaik untuk hamil adalah saat gejalanya ringan. Wanita yang hamil saat gejala ringan cenderung mengalami komplikasi. Pastikan dokter kandungan Anda mengetahui bahwa Anda menderita lupus. Obat-obatan Anda dapat dimodifikasi dan Anda mungkin menjalani pemantauan ekstra untuk memastikan kehamilan yang sukses.

Lupus Neonatus

Sebagian besar bayi yang lahir dari wanita penderita lupus sepenuhnya sehat. Tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, bayi baru lahir dari seorang ibu dengan lupus mungkin menderita lupus neonatal. Kondisi ini dapat menyebabkan ruam kulit, anemia, atau masalah hati. Gejala biasanya hilang setelah beberapa bulan dan tidak menyebabkan kerusakan permanen. Namun, beberapa bayi dengan lupus neonatal dapat lahir dengan masalah jantung yang serius.

Bersahabat dengan Lupus

Kelelahan dan nyeri sendi yang terkait dengan lupus dapat membuat Anda lebih sulit melakukan pekerjaan atau merawat anak Anda. Anda mungkin harus mengurangi aktivitas atau meminta bantuan saat gejala kambuh. Tetapi, berkat pengobatan yang dijalani, kebanyakan penderita lupus dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa 

Prospek untuk kesembuhan setiap individu tergantung pada seberapa parah penyakitnya, dan apakah ada organ vital yang terpengaruh. Tetapi kebanyakan orang dengan lupus dapat berharap untuk hidup normal atau hampir normal.

PROMOTED:  Kisah Dua Brand Kecantikan Lokal Raup Untung dari Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Sentimen: negatif (100%)