Sentimen
Positif (100%)
8 Des 2022 : 05.00
Informasi Tambahan

BUMN: BTN, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Telekomunikasi Selular, Garuda Indonesia

Event: Olimpiade, SEA Games, Asian Games

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Paris, Palembang, Hanoi

E-sports, Tumpuan Prestasi Olahraga Bangsa pada 2023 

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Nasional

8 Des 2022 : 05.00
E-sports, Tumpuan Prestasi Olahraga Bangsa pada 2023 

OLEH FITRIANTO 

Keinginan Presiden Prancis Emmanuel Macron agar e-sports dipertandingkan di Olimpiade 2024 Paris disambut sukacita. Pernyataan Macron pada April lalu seolah menegaskan bahwa permainan elektronik itu kini kian diakui dunia sebagai cabang olahraga (cabor)

E-sports memang telah menjelma menjadi sebuah ekosistem yang besar dan kuat. Sebelum direncanakan masuk Olimpaide 2024, e-sports telah menancapkan akar utamanya di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Untuk pertama kalinya, para gamers diakui sebagai atlet dan diberi ruang untuk bertanding memperebutkan medali di sebuah gelaran pesta olahraga. Mereka duduk sejajar dengan olahragawan lain dari cabor-cabor klasik seperti sepak bola, bahkan yang tertua, atletik. 

Kini, Asian Electronic Sports Federation (AESF) pun telah berdiri tegak dan menjadikan e-sports sebagai cabor wajib di SEA Games dan Asian Games.

Di Indonesia, cabor e-sports makin mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Perkembangan e-sports di Tanah Air bak roket. Meskipun berawal dari sebuah aktivtas gim yang kental unsur hiburan, e-sports mampu terus bermutasi dari olahraga rekreasi menjadi olahraga prestasi.

E-sports bahkan telah memiliki pengurus besar (PB) yang diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia. Pelantikan PB Esports Indonesia (ESI) di Jakarta pada 18 Januari 2020 lalu kian menegaskan posisi esports sebagai cabor yang diperhitungkan di Indonesia.

Dalam melaksanakan tugasnya, PB ESI menyaring ratusan bakat-bakat e-sports Indonesia. Kini, e-sports memiliki pemusatan pelatihan nasional (pelatnas), yang atlet-atletnya terus mencetak prestasi.

Pekan ini, para atlet tersebut sedang berjuang di kejuaraan dunia bertajuk IESF Bali 14th World Esports Championship 2022. Sebuah event raksasa kelas dunia yang dihadiri oleh 105 negara dengan lebih dari 500 atlet dan ratusan delegasi. IESF Bali 14th World Esports Championship 2022 digelar dari  2 Desember hingga 11 Desember 2022.

PB ESI sendiri optimistis pada 2023, e-sports Indonesia akan terus menguat dan maju. Menurut Kabid Humas dan Komunikasi PB ESI Ashadi Ang, banyak faktor yang akan membuat esports makin berjaya dari tahun ke tahun. 

Ia mengatakan, cabor ini berbasis kuat kepada industri dan teknologi. Ragam industri dan teknologi yang menjadi basis esports ini pun luas, tidak terbatas pada satu jenis industri atau satu jenis teknologi saja.

"Dari jenis gim-gim yang berada di ranah e-sports pun ragamnya sangat luas, dan masing-masing jenis gim juga memiliki pegiat dan komunitas tersendiri," ujarnya kepada Republika.

Faktor lainnya, kata dia, dengan penggunaan teknologi digital dan dari sisi demografi, penduduk terbesar di Indonesia saat ini adalah Gen Y dan Z yang bergaya hidup sangat digital. Bahkan di beberapa studi dikatakan, kegiatan favorit Gen Z adalah bermain gim. Generasi ini lahir sebagai digital native, dan e-sports yang erat dengan teknologi digital adalah bagian dari ‘DNA’ mereka.

"Faktor-faktor tersebut yang berpengaruh satu sama lain menjadi pendorong utama yang mendasari pesatnya perkembangan e-sports di Tanah Air. Dan, turnamen-turnamen dengan hadiah menarik, peluang untuk menjadi pahlawan-pahlawan olahraga, idola baru di kalangan muda, kesempatan membela negara di SEA Games, Asian Games dan turnamen-turnamen internasional prestisius, paparan kuat media-media digital, menjadi stimulan-stimulan lain yang efektif dalam memacu pertumbuhan yang makin lebih cepat lagi," kata dia.

Ia mengatakan, untuk menyongsong 2023, PB ESI terus memperkuat komitmen dalam melakukan pembinaan dan pengembangan e-sports beserta ekosistemnya. Caranya, melalui regulasi-regulasi yang diterbitkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga seperti UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan ataupun Peraturan PB ESI sendiri, serta melalui program-program strategis yang bersinergi dengan para pemangku kepentingan.

"Indonesia mempunyai potensi besar di esports. Optimisme ini menjadi landasan visi kami menjadikan Indonesia sebagai kekuatan e-sports utama di Asia dan bahkan dunia. Prestasi atlet-atlet e-sports di level internasional menunjukkan tren yang terus meningkat," kata dia 

Di SEA Games Hanoi 2021, misalnya, Indonesia menjadi salah satu negara terkuat di Asia Tenggara dengan raihan dua emas, tiga perak, dan satu perunggu. Di ranah profesional, prestasi atlet-atlet atau tim profesional dari Indonesia juga menunjukkan torehan emas yang cemerlang di dunia.

Menurut Ashadi, sinergitas semua pihak juga akan menjadi kunci prestasi e-sports Indonesia. Dia mengatakan, masing-masing mata rantai di ekosistem ini tidak bisa berdiri sendiri. Sehebat-hebatnya skill yang dimiliki, kata dia, tidak akan optimal prestasinya apabila tidak didukung dengan teknologi yang hebat, pendidikan yang baik, kemampuan analisis yang mumpuni, dan kemampuan-kemampuan yang bersifat softskill.

"Dan ingat pula bahwa SDM atau talenta berkualitas juga menjadi kunci agar sinergi yang terbangun semakin kuat. Talenta di dunia e-sports sangat beragam. Tidak saja atlet, namun juga profesi-profesi lain yang memerlukan pendidikan formal. Untuk itu, sinergi dengan dunia pendidikan menjadi hal yang penting untuk terus diperkuat," kata dia.

"Target kami saat ini adalah menjadi juara umum di IESF 14th WE Championships 2022 yang sedang berlangsung di Bali, ingin berhasil meningkatkan capaian prestasi di Asian Games 2022 (yang diselenggarkan 2023), SEA Games Kamboja 2023, dan sukses menggelar liga-liga nasional," kata dia.

Fokus Pembinaan

Ketua Bidang Atlet Prestasi dan IT PB ESI Ricky Setiawan mengatakan, pihaknya terus berupaya membangun ekosistem olahraga elektronik atau esports di Indonesia. Menurut dia, dalam pembinaan prestasi atlet, salah satu yang penting adalah adanya kompetisi berjenjang.

"Tahun depan kami akan lebih fokus ke sifatnya yang pembinaan atlet. Sekarang sudah mulai pembinaan atlet, hanya kompetisi berjenjang yang belum ada. Khususnya yang berupa liga nasional," kata Ricky.

Maka dari itu, untuk membina bakat-bakat dalam negeri ini, salah satu upaya PB ESI adalah dengan membuat Liga Esports Nasional 2023. Nantinya, kata dia, akan ada tiga level liga mulai dari Liga 1, Liga 2, dan Liga Amatir. Di level amatir, semua orang bisa bersaing untuk mendapatkan promosi ke Liga 2 dan Liga 1.

Selain itu, PBESI juga akan melakukan pendataan atlet nasional.  "Saat ini, kalau ditanya siapa atlet nasional, susah sekali datanya, maka dengan adanya kompetisi berjenjang, atlet terdata. Lisensi pelatih dan wasit jelas. Dengan begitu semoga Indonesia lebih mendapatkan banyak prestasi di level internasional," katanya.

Tumpuan Prestasi

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan, e-sports menjadi salah satu tumpuan yang diharapkan dapat menggondol medali emas pada SEA Games Kamboja yang akan bergulir pada Mei 2023. Sebab, menurut perhitungan tim review Kemenpora, Amali mengatakan, di SEA Games Kamboja nanti Indonesia diperkirakan akan kehilangan puluhan medali emas akibat banyak cabor andalan Pasukan Garuda yang tidak dipertandingkan oleh panitia.

"Sehingga ini harus ada kontribusi dari cabang-cabang yang lain, termasuk e-sports ini bisa menutup cabor-cabor yang kita juara pada SEA Games Vietnam itu banyak yang tidak dipertandingkan, sehingga hitung-hitungan sementara kita kehilangan 37 medali emas," ujar Menpora.

"Tentu kita harus bekerja keras, cabor-cabor bekerja keras, kami dengan tim reviu melakukan itu, sehingga event 14th esport World Championship 2022 di Bali ini harus kita jadikan sebagai ajang untuk mempersiapkan diri ke SEA Games dan Asian Games," kata Menpora menambahkan.

Soal potensi esport masuk dalam cabang olahraga unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Amali mengatakan, Kemenpora memiliki tim reviu untuk melakukan promosi dan degradasi. "Cabor-cabor yang ada dalam DBON itu ada promosi ada degradasi. Kalau dia bagus, dan itu olympic number kita akan dorong, tetapi kalau tidak kita akan keluarkan di situ, sangat dinamis," kata Menpora.

Cabor dengan Ekosistem Industri Bernilai Miliaran Dolar AS

E-sports dikenal memiliki dua wajah. Pertama, e-sports sebagai industri dengan para pemain gimnya disebut gamer. Sisi lainnya, ialah e-sports yang merupakan cabor dengan para pemain gimnya disebut atlet.

Namun, keduanya terbukti tak lantas membuat para praktisi dunia e-sports terkotak-kotak. Kedua sisi ini justru saling menguatkan dan menguntungkan satu sama lain.

Industri esports terus bertumbuh seiring dengan prestasi para atlet yang berkarier di cabor. Gim-gim yang digunakan sebagai arena  berlaga pun terus bermunculan, hidup, dan meraup profit.

Berdasarkan data yang dilansir dari We Are Social, pada 2021, pendapatan industri gim di Indonesia mencapai 2,08 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 30 triliun.

Kemudian, dari proyeksi tim kajian Kemenparekraf pada 2021, nilai PDB subsektor aplikasi dan gim naik 9,17 persen, dengan proyeksi (nilai) mencapai Rp 31,25 triliun. Tak heran, uang ratusan juta rupiah kerap disiapkan sebagai hadiah di turnamen-turnamen yang digelar di Indonesia.

Di sisi lain, talenta-talenta baru terus bermunculan dengan kuatnya industri e-sports . Bakat-bakat yang melimpah lahir dari kejuaraan-kejuaraan skala nasional. Acara-acara penghargaan, hingga apresiasi dari pelaku industri pun membanjiri kantung para atlet.

Profesor olahraga, Djoko Pekik Irianto, menilai, tren digitalisasi, semangat muda generasi milenial dan Z, serta motivasi dari besarnya perputaran uang membuat cabor ini berkembang cepat.

"Potensi e-sports Indonesia ke depan cerah, baik dari segi kejuaraan maupun prestasi yang ditorehkan atlet kita di level internasional. Sangat mungkin jika dikelola secara Profesioal baik event-nya dan utamanya pembinaan," kata dia kepada Republika.

Mantan deputi Kemenpora ini melihat ada sejumlah hal yang membuat e-sports bisa mempertahankan kesuksesan secara industri dan prestasi. Menurut dia, harus ada penerapan konsep training and coaching modern yang scientific. Ini agar esports memberikan dampak ekonomi yang lebih luas kepada masyarakat.

"Namun, perlu diperhatikan juga dampak sosial  dari sisi kesehatan, hipokineti,  kurang gerak, sedentary, bermalas-malasan. Jadi, harus ada bimbingan dan pengawasan," kata Djoko.

Salah satu entitas besar dari dunia usaha yang turut berkecimpung mengembangkan e-sports Tanah Air adalah Telkomsel. Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono menjelaskan, anak usaha BUMN Telkom ini hadir untuk menjadi pendukung utama bagi e-sports melalui ragam inisiatif yang dihadirkan. Salah satunya melalui Dunia Games.

Telkomsel, kata dia, berupaya memberikan wadah khusus bagi penggiat mobile gaming dan e-sports di Indonesia untuk menyalurkan minat di bidang e-sports sehingga dapat menjadi aktivitas positif dan berprestasi, serta wadah untuk saling berinteraksi dan berbagi pengetahuan dalam komunitas yang solid.

Sejak dihadirkan pada 2017, Dunia Games secara konsisten telah menggelar turnamen-turnamen bergengsi, seperti Indonesia Games Championship, Dunia Games League, DGWIB Championship, DGWIB Regular Season, dan turnamen-turnamen tingkat akar rumput yang diadakan di lebih dari 120 klaster di seluruh Indonesia.

"Kemudian beberapa waktu yang lalu Telkomsel melalui Dunia Games telah menghadirkan DG Con 2022 yang merupakan festival gim terbesar dengan berbagai kegiatan," ujarnya.

Melalui penyelenggaraan DG Con yang rutin, termasuk tahun depan, Telkomsel telah memberi ruang bagi setiap bagian dari ekosistem tersebut untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Selain itu, kata dia, mereka bisa saling terhubung dan meningkatkan kapabilitas guna memperkuat pemberdayaan dan kemajuan industri gaming dan e-sports.

Lebih dalam soal segi bisnis, Telkomsel juga melalui TMI pada 2021 lalu melakukan investasi pada EVOS, tim esports terpopuler di Asia Tenggara. Kemudian Telkomsel juga menghadirkan Majamojo, salah satu vertikal bisnis digital milik Telkomsel yang mencakup ekosistem gaming, untuk melengkapi yang selama ini sudah dicakup oleh Dunia Games. Majamojo fokus pada penerbitan (publisher) dan pengembangan bisnis gaming," kata dia.

Melalui Majamojo, kata dia, Telkomsel memiliki misi untuk melayani para gamers dengan dedikasi dan menjadi perusahaan gaming yang memiliki kekuatan unggul di Indonesia sehingga dapat memperkuat ekosistem gim Indonesia di Asia Tenggara.

"Kehadiran Dunia Games dan Majamojo merupakan wujud nyata komitmen Telkomsel dalam mendukung kemajuan ekosistem industri gaming dan e-sports Tanah Air ke level selanjutnya," kata dia.

Untuk proyeksi tahun-tahun yang akan datang, kata dia, Telkomsel meyakini Indonesia memiliki lebih banyak potensi talenta di industri gaming dan e-sports. "Baik itu sebagai gamer maupun developer hingga publisher yang berdaya saing tinggi, sehingga dapat saling memperkuat ekosistem gaming dan e-sports yang lebih inklusif dan berkelanjutan," kata dia. 

Data dan Fakta

Indonesia negara terbanyak pemain video gim ketiga di dunia dengan jumlah 170 juta orang. Ad 94,5% pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia yang memainkan video gim per Januari 2022. Dari jumlah di atas, 52 juta di antaranya merupakan atlet e-sports profesional. Pendapatan industri gim di Indonesia mencapai 2,08 miliar dolar AS, setara Rp 30 triliun per 2021. Nilai PDB subsektor aplikasi dan gim naik 9,17 persen pada 2022 dengan proyeksi mencapai Rp 31,25 triliun. 

Sumber: We Are Social, Kemenkominfo, Niko Partners, Vero, Decision Lab. Baca Selengkapnya';

").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://platform.twitter.com/widgets.js' }).prependTo("head"); if ($(".instagram-media").length > 0) $("").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://www.tiktok.com/embed.js' }).prependTo("head"); $(document).on("click", ".ajaxContent", function(t) { var e; t.preventDefault(); Pace.restart(); var a = $(this).attr("href"); var b = $(this).attr("data-id"); $(".btn-selengkapnya-news").show(); $(".othersImage").addClass("hide"); $(this).hide(); $("." + b).removeClass("hide"); return e ? (Pace.stop(), document.getElementById("confirm_link").setAttribute("href", a), $("#modal_confirm").modal()) : ($("*").modal("hide"), void $.get(a, function(t) { $("#" + b).html(t.html); console.log("#" + b); }).done(function() { $(".collapse").fadeOut(); $("#" + b).fadeIn(); }).fail(function() { $("#modal_alert .modal-body").html(fail_alert), $("#modal_alert").appendTo("body").modal() })) }); $(".body-video").on('loadedmetadata', function() { if (this.videoWidth < this.videoHeight) this.height = 640; this.muted = true; //console.log(this.videoHeight); } ); window.onload = function() { var videos = document.getElementsByTagName("video"), fraction = 0.8; function checkScroll() { if (videos.length > 0) { for (var i = 0; i < videos.length; i++) { var video = videos[i]; var x = video.offsetLeft, y = video.offsetTop, w = video.offsetWidth, h = video.offsetHeight, r = x + w, b = y + h, visibleX, visibleY, visible; visibleX = Math.max(0, Math.min(w, window.pageXOffset + window.innerWidth - x, r - window.pageXOffset)); visibleY = Math.max(0, Math.min(h, window.pageYOffset + window.innerHeight - y, b - window.pageYOffset)); visible = visibleX * visibleY / (w * h); if (visible > fraction) { video.play(); } else { video.pause(); } } } } window.addEventListener('scroll', checkScroll, false); window.addEventListener('resize', checkScroll, false); }; window.fbAsyncInit = function() { FB.init({ appId: '700754587648257', xfbml: true, version: 'v14.0' }); }; (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) { return; } js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); } (document, 'script', 'facebook-jssdk')); $(".share_it a,.share-open-fix li").on("click", function() { url = window.location.href; s = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.blog-post-actions").children("div.pull-left").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); c = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.quote-text").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); content = c + " - " + s; if ($(this).children().hasClass("fa-facebook")) { img = document.querySelector("meta[property='og:image']").getAttribute("content"); FB.ui({ method: 'share_open_graph', action_type: 'og.shares', action_properties: JSON.stringify({ object: { 'og:url': url, 'og:title': "", 'og:description': c, 'og:og:image:width': '610', 'og:image:height': '409', 'og:image': img } }) }); console.log(img); } else if ($(this).children().hasClass("fa-twitter")) { window.open("https://twitter.com/intent/tweet?text=" + content + " " + url); } else if ($(this).children().hasClass("fa-whatsapp")) { window.open("https://api.whatsapp.com/send?utm_source=whatsapp&text=" + content + " " + url + "?utm_source=whatsapp"); } return false; }); }); function top_headline() { var width = $(window).width(); $(window).scroll(function() { if (width < 500) { if ($(document).scrollTop() > 12) { $('.headline').addClass('head-mob'); $('.headline-content').addClass('head-content-mob img'); $('.headline-content').addClass('head-content-mob video'); $('.headline-caption-detail').addClass('head-caption-detail'); $('.headline-desc-news h1').addClass('head-desc-news h1'); $('.headline-desc h1').addClass('head-desc h1'); $('.headline-desc').addClass('head-desc'); $('.headline .gradient-headline').addClass('head gradient-headline-mob'); $('.btn-selengkapnya').addClass('btn-selengkapnya-mob'); $('.headline-desc-news label, .headline-desc label').addClass('head-desc-news label head-desc label'); } else { $('.headline').removeClass('head-mob'); $('.headline-content').removeClass('head-content-mob img'); $('.headline-content').removeClass('head-content-mob video'); $('.headline-caption-detail').removeClass('head-caption-detail'); $('.headline-desc-news h1').removeClass('head-desc-news h1'); $('.headline-desc h1').removeClass('head-desc h1'); $('.headline-desc').removeClass('head-desc'); $('.headline .gradient-headline').removeClass('head gradient-headline-mob'); $('.btn-selengkapnya').removeClass('btn-selengkapnya-mob'); $('.headline-desc-news label .headline-desc label').removeClass('head-desc-news label head-desc label'); } } }); } $('document').ready(function() { //top_header(); AOS.init(); show_menu(); show_foot(); top_headline(); function show_lt_umat() { // Scroll based on devices width var width = $(window).width(); $(window).scroll(function() { if (width < 500) { if ($(document).scrollTop() > 500) { $('.header2 .ctg-head-ltumat').fadeIn('slow'); //console.log('hai'); $('.header2 .header-logo img').hide(); } else { $('.header2 .ctg-head-ltumat').fadeOut('slow'); } } }); } $(".header2").cbSlideDownHeader({ zIndex: 999 }); $(".header").cbSlideUpHeader({ zIndex: 0 }); }); function show_foot() { $(".collapse.show").each(function() { $(this).prev(".showplusfoot").find(".fa").addClass("fa-minus").removeClass("fa-plus"); }); $(".collapse").on('show.bs.collapse', function() { $(this).prev(".showplusfoot").find(".fa").removeClass("fa-plus").addClass("fa-minus"); }).on('hide.bs.collapse', function() { $(this).prev(".showplusfoot").find(".fa").removeClass("fa-minus").addClass("fa-plus"); }); } function show_menu() { $(document).ready(function() { $(".collapse.show").each(function() { $(this).prev(".showplus").find(".fa").addClass("fa-minus").removeClass("fa-plus"); }); $(".collapse").on('show.bs.collapse', function() { $(this).prev(".showplus").find(".fa").removeClass("fa-plus").addClass("fa-minus"); }).on('hide.bs.collapse', function() { $(this).prev(".showplus").find(".fa").removeClass("fa-minus").addClass("fa-plus"); }); }); } function openNav() { document.getElementById("mySidenav").style.width = "93%"; document.getElementById("header-fix").style.marginLeft = "93%"; } function closeNav() { document.getElementById("mySidenav").style.width = "0"; document.getElementById("header-fix").style.marginLeft = "0"; } function slider() { $(document).ready(function() { $("#owl-slider-headline").owlCarousel({ slideSpeed: 300, paginationSpeed: 400, loop: true, autoplay: true, speed: 800, autoPlay: 20000, lazyLoad: true, timeout: 1000, itemsDesktop: false, itemsDesktopSmall: [900, 1], itemsTablet: [600, 1], itemsMobile: [420, 1], items: 1, navigation: true, navigationText: ['', ''] }); $("#owl-slider-edisi").owlCarousel({ slideSpeed: 300, paginationSpeed: 400, loop: true, autoplay: true, speed: 800, autoPlay: 20000, timeout: 1000, items: 4, navigation: true, navigationText: ['', ''] }); $("#owl-banner-slider").owlCarousel({ slideSpeed: 300, paginationSpeed: 400, loop: true, autoplay: true, speed: 800, autoPlay: 20000, timeout: 1000, itemsDesktop: false, itemsDesktopSmall: [900, 1], itemsTablet: [600, 1], itemsMobile: [420, 1], items: 1, navigation: true, navigationText: ['', ''] }); $("#owl-banner-slider-mob").owlCarousel({ slideSpeed: 300, paginationSpeed: 400, loop: true, autoplay: true, lazyLoad: true, speed: 800, autoPlay: 20000, timeout: 1000, items: 1, itemsTablet: [800, 1], itemsMobile: [420, 1], navigation: true, navigationText: ['', ''] }); }); } function slider_category() { $(document).ready(function() { $("#owl-slider-category").owlCarousel({ slideSpeed: 300, paginationSpeed: 400, loop: true, autoplay: false, speed: 800, autoPlay: false, //Set AutoPlay to 10 seconds timeout: 1000, // 5 seconds items: 2, //5 items between 1000px and 901px itemsDesktop: false, //5 items between 1000px and 901px itemsDesktopSmall: [900, 1], // betweem 900px and 601px itemsTablet: [600, 1], //2 items between 600 and 0 itemsMobile: [420, 1], // itemsMobile disabled - inherit from itemsTablet option pagination: false, navigation: true, navigationText: ['', ''] }); }); } slider_category(); $(window).scroll(sticky_relocate); sticky_relocate(); function sticky_relocate() { var window_top = $(window).scrollTop(); var footer_top = $(".more").offset().top; var div_top = $('.top-sticky').offset().top; var div_height = $(".article-related").height(); if (window_top + div_height > footer_top) $('.article-related').removeClass('related-sticky'); else if (window_top > div_top) { $('.article-related').addClass('related-sticky'); } else { $('.article-related').removeClass('related-sticky'); } } $('.sosmed-popup').click(function() { url = $(this).attr('rel'); window.open(url, "_blank", "toolbar=no, scrollbars=no, resizable=yes, top=500, left=500, width=500, height=400"); });

Sentimen: positif (100%)