Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: bandung
Kasus: teror, Bom bunuh diri
Tokoh Terkait
Tulisan KUHP Syirik di Motor Pelaku Bom Bunuh Diri, Ini Respons DPR
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengecam keras aksi yang terjadi di kantor polisi sektor (Polsek) Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12) pagi. Arteria meminta Polri segera mengusut aksi teror yang menewaskan satu orang anggota kepolisian tersebut.
“Saya minta Kapolda Jabar untuk secepatnya mengusut tuntas kasus ini, cari tahu siapa pelaku atau pun aktor intelektual di belakang kejadian ini,” kata Arteria kepada wartawan, Rabu (7/12).
Arteria mengaku heran terkait modus yang digunakan pelaku teror dengan membawa kertas berupa penolakan terhadap Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru disahkan DPR RI, Selasa (6/12) kemarin. Menurutnya, aksi teror yang membawa penolakan terhadap KUHP tersebut terlalu dipaksakan.
Bahkan, usai kejadian ditemukan motor berwarna biru bertuliskan ‘KUHP Syirik’ dan logo ISIS. Motor tersebut diduga merupakan pemilik pelaku bom bunuh diri.
“Lebih nggak nyambung lagi dan terlalu dipaksakan, justru KUHP yang baru lebih mengakomodir kearifan lokal dan memberikan penghormatan atas nilai-nilai yang bersifat religius,” tegas Arteria.
Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan, peristiwa teror tersebut tidak akan membuat rakyat takut. Menurutnya, aksi teror tersebut akan semakin membangkitkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Saya memastikan negara hadir, masyarakat tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum yang sedang bekerja,” ucap Arteria.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan petugas menemukan belasan kertas di lokasi bom bunuh diri, Polsek Astanaanyar, Rabu (7/12) yang bertuliskan penolakan terhadap UU KUHP. Temuan tersebut akan segera didalami.
“Di TKP ditemukan ada belasan kertas bertuliskan protes penolakan terhadap (UU) KUHP yang baru saja disahkan di dalamnya membahas masalah zinah dan sebagainya dan tentunya ini semua kita dalami” kata Sigit usai meninjau lokasi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Kota Bandung, Rabu (7/12).
Sigit mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari dan Face Recognition terduga pelaku bom bunuh diri identitasnya adalah, Agus Sujatno alias Agus Muslim. “Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun di bulan September atau Oktober 2021 lalu yang bersangkutan bebas,” ucap Sigit.
Sigit juga menyatakan, terduga pelaku bom bunuh diri tersebut juga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung, Jawa Barat. “Saat ini tim terus bekerja menuntaskan peristiwa yang terjadi,” pungkas Sigit.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Muhammad Ridwan
Sentimen: negatif (100%)