Sentimen
Positif (100%)
6 Des 2022 : 21.32
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Baznas

Event: Zakat Fitrah

Kab/Kota: Karet

Percepat Program Kampung Zakat di Daerah Tertinggal, Kemenag Sasar Kepulauan Meranti

7 Des 2022 : 04.32 Views 2

Sindonews.com Sindonews.com Jenis Media: Nasional

Percepat Program Kampung Zakat di Daerah Tertinggal, Kemenag Sasar Kepulauan Meranti

loading...

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Tarmizi Tohor meluncurkan Program Kampung Zakat di Desa Sungai Cina, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti. Foto/Kemenag

KEPULUAN MERANTI - Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) mempercepat pelaksanaan Program Kampung Zakat bagi masyarakat atau daerah tertinggal di pelosok nusantara. Hal ini merupakan sebagai salah satu upaya efektif pengentasan kemiskinan sekaligus peningkatan ekonomi umat.

Kali ini, Desa Sungai Cina, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti yang hanya dapat diakses dengan kapal selama empat jam setengah dari Batam maupun Pekan Baru Riau, menjadi sasaran Program Kampung Zakat. Desa Sungai Cina mendapat kesempatan setelah permohonan kepala daerah, Kakanwil Kemenag dan kriteria warga maupun daerah tersebut, memenuhi sarat sebagai desa wakaf. Baca juga: Perkuat Ekonomi Umat, Ditjen Bimas Kemenag Luncurkan Program Kampung Zakat

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Tarmizi Tohor mengatakan Program Kampung Zakat merupakan upaya negara dalam meningkatkan perekonomian umat melalui optimalisasi dana zakat. Menurut Tarmizi, dana zakat harus mampu dioptimalkan sebagai instrumen pembangunan berbasis wilayah, khususnya di daerah 3T, yakni terdepan, terluar, dan tertinggal.

"Kalau zakat hanya digunakan untuk memberi sembako saja, angka kemiskinan tidak akan berkurang di Indonesia. Untuk itu harus ada upaya pemberdayaan ekonomi umat melalui optimalisasi dana zakat, salah satunya Program Kampung Zakat," ujar Tarmizi kepada wartawan, Selasa (6/12/2022).

Putera asli Kepulauan Meranti ini menjelaskan pengembangan Program Kampung Zakat harus disesuaikan dengan potensi sumber daya alam yang ada. Ia mencontohkan di Desa Sungai Cina Kepulauan Meranti mempunyai perkebunan sagu, karet, dan kelapa yang berpotensi meningkatkan perekonomian warga setempat, namun memang harus dibantu agar mampu bersaing di pasar nasional.

Tarmizi menyebut kondisi kemiskinan menjadi tantangan negara yang salah satunya dapat diatasi dengan menyempurnakan tata kelola zakat yang seyogianya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan umat melalui program-program kreatif dan inovatif.

“Program Kampung Zakat sebenarnya telah dijalankan sejak tahun 2018-2022, melibatkan 27 Baznas dan 25 LAZ, dan hari ini di Kepulaun Meranti, genap 19 titik,” jelas Tarmizi.

"Program ini diharapkan dapat menarik para muzaki potensial untuk membayar zakat, karena mereka tentu tidak sungkan membantu setelah telah melihat hasil nyata meningkatnya perekonomian umat dan daerah melalui Kampung Zakat,” lanjut Tarmizi.

Dalam ‘blusukannya’ ke Desa Sungai China yang berada di pelosok Kepulauan Meranti, Tarmizi didampingi oleh Kasubdit Kelembagaan dan Informasi Zakat-Wakaf Andi Yasri, Kasubdit Edukasi, Inivasi dan Kerja Sama Zakat-Wakaf Wida Sukmawati, serta Kasubdit Akteditasi Lembaga Zakat, Muhibuddin.

Mengamini Tarmizi, Kasubdit Kelembagaan dan Informasi Zakat-Wakaf Andi Yasri mengatakan Program Kampung Zakat telah terbukti mengakselerasi taraf hidup dan ekonomi umat.

Sentimen: positif (100%)