POJOKSATU.id, BANDUNG — Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menyebut pelaku Agus Jarno alias Agus Muslim membawa 2 bom atau peledak ke Mapolsek Astana Anyar Bandung Rabu pagi (7/12).

Satu bom berhasil meledak di halaman Mapolsek Astana Anyar yaitu bom yang berada di dalam tas atau punggung. Sementara satu bom lagi berhasil diamankan petugas kepolisian.

“Tadi ada satu diledakkan oleh pelaku dan satu diledakkan oleh kita. Itu ada di sekitar situ di sekitar rumah Polsek. Untuk bom rakitan saya belum bisa menjelaskan seperti itu,” jelas Kapolda Jabar di Bandung, Rabu (7/12).

“Jadi untuk bomnya ini dia membawa dua. Satu yang di belakang (punggung), satu belum sempat diledakkan,” katanya lagi.

Untuk proyektilnya sendiri dari olah TKP sementara yang dilihat serpihannya ini berupa paku dan paku payung.

-

Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri Bandung Diungkap Kapolri, Eks Nusakambangan Agus Jarno Baru Bebas September

“Untuk bahannya dari mana tim identifikasi akan mengurai lebih lanjut,” katanya.

Untuk jenis bahan peledak yang dipakai belum bisa dipastikan oleh polisi.

Pelaku Tolak RKUHP

Untuk tulisan penolakan RKUHP memang ada tulisan menyampaikan bahwa produk RKUHP adalah produk kafir.

“Mari kita berantas yang tulisannya seperti itu,” katanya.

Kapolda Jabar Irjen Suntana juga menyebutkan sempat mengamankan pelaku ketika memaksa masuk ke dalam Mapolsek.

-

Motor Pelaku Bom Diri Ditemukan di Polsek Astana Anyar, Buat Tulisan ‘Perangi Penegak Hukum Setan’

“Saat anggota sedang melakukan apel pagi, pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota kita yang sedang apel,” katanya.

“Lalu ditahan oleh beberapa anggota untuk tidak mendekat. Pelaku tetap berkehendak untuk mendekati anggota dan mengacungkan sebuah pisau. Dan tiba-tiba terjadi ledakan,” jelas Kapolda Jabar soal ledakan di Mapolsek Astana Anyar ini.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, polisi terus melakukan pendalaman olah TKP yang sedang berlangsung.

Dan tentunya dari olah TKP ini, polisi melakukan proses pencarian kelompok terafiliasia pelaku di TKP.

“Dari hasil pemeriksaan sidik jari identik menyebutkan bahwa identitas pelaku adalah Agus Jarno atau Agus Muslim,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Bandung, Rabu (7/12).

Dimana yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun penjara. Lalu Agus bebas dan tentunya kegiatan pelaku ini diikuti.

“Namun demikian yang bisa kami jelaskan pelaku terafiliasia dengan kelompok JAD Bandung atau jabar,” jelas Kapolri.

Kapolri Jenderal Sigit menyebut, tim sedang bekerja menuntaskan kasus ini. (ikror/pojoksatu)