Sentimen
Positif (66%)
7 Des 2022 : 13.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jember, Malang, Cianjur, Garut, Solo

Tokoh Terkait

Tenda Sakinah, Tenda Khusus bagi Suami Istri Korban Gempa Salurkan Hasrat

7 Des 2022 : 13.01 Views 2

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Tenda Sakinah, Tenda Khusus bagi Suami Istri Korban Gempa Salurkan Hasrat

SOLOPOS.COM - Tenda khusus untuk pasangan suami istri yang dinamai Tenda Sakinah bagi korban gempa yang mengungsi di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. (ANTARA/Ajat Sudrajat)

Solopos.com, JEMBER — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Provinsi Jawa Barat menyediakan tenda khusus  bernama Tenda Sakinah di lokasi pengungsian akibat gempa bumi yang terjadi pada 21 November 2022 lalu.

Tenda khusus tersebut merupakan fasilitas bagi suami-istri yang ingin menyalurkan hasrat biologis.

PromosiAngkringan Omah Semar Solo: Spot Nongkrong Unik Punya Menu Wedang Jokowi

“Jangan sampai ada salah arti dari tenda tersebut, karena pasangan suami istri harus menjalankan kewajiban (memberikan) nafkah lahir batin,” kata Wakil Bupati Cianjur, T.B. Mulyana Syahrudin di Cianjur, Rabu (7/12/2022).

Wakil Bupati mengungkapkan tenda khusus itu diusulkan oleh korban gempa yang sudah 15 hari lebih tinggal di pengungsian.

Baca Juga: Jember Kembali Digoyang Gempa Magnitudo 5,3 Selasa Petang

Mereka mengusulkan adanya penyediaan tenda khusus yang bisa digunakan oleh pasangan suami istri untuk memenuhi kebutuhan biologis.

“Kebutuhan biologis merupakan hal yang wajar, jangan dilihat dari sudut pandang negatif. Banyak di antara mereka kehilangan rumahnya dan mereka juga perlu menyalurkan kebutuhan biologis, karena selama berada di dalam tenda tentunya tidak dapat berbuat banyak,” kata Mulyana seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: Gempa M 6,2 Guncang Jember dan Malang, BPBD: Tidak Ada Kerusakan

Warga yang menempati pos pengungsian di Kampung Garung, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, menyampaikan perlunya penyediaan fasilitas khusus bagi pasangan suami istri di tempat pengungsian korban gempa.

“Kalau bisa ada tenda asmara atau apapun itu namanya. Kami sudah pasti sangat membutuhkan karena selama berada di tenda pengungsian kami tidak dapat memberikan nafkah lahir batin untuk pasangan,” kata Jaja, 25, yang baru dua tahun menikah.

Baca Juga: Gempa Garut Bermagnitudo 6,4 Terasa hingga Jakarta

“Kalau bisa dibangun dekat rumah saja Pak agar tidak ada hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Sentimen: positif (66.7%)