Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kalideres
Kasus: mayat
Tokoh Terkait
Dipakai Buat Ritual, Polri Sita Buli-buli di Rumah Keluarga Kalideres
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Penyidik Gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan kembali menemukan benda-benda tertentu yang biasa digunakan untuk kegiatan ritual-ritual di rumah keluarga Kalideres. Saat ini temuan tersebut telah disita untuk proses penyelidikan.
“Dari TKP terakhir kami temukan ada namanya buli-buli ataupun klentingan,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (6/12).
“Ini salah satu dugaan kita dari tim psikologi forensik merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual,” imbuhnya.
Meski begitu, Hengki mengatakan, temuan ini sebetulnya tidak berkaitan dengan tugas polisi dalam mengungkap kasus ini. Untuk dugaan lainnya akan dijelaskan oleh ahli.
“Tugas kami hanya menentukan ada pidana atau tidak. Secara psikologis perilaku dan sebagainya akan dijelaskan oleh psikologi forensik ,” pungkasnya.
Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari empat orang yang ditemukan meninggal dunia di rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Keempat jasad bernama Rudyanto Gunawan (71), K. Margaretha Gunawan (58), Dian (42), dan Budyanto Gunawan tersebut ditemukan pada Kamis (10/11) sore. Keluarga itu meninggal diduga karena tidak mengkonsumsi makanan dalam waktu cukup lama.
Hal itu diutarakan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce. Menurutnya, dugaan itu setelah dia menerima laporan hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
“Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil,” kata Pasma saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).
Selain itu, pihaknya juga tidak menemukan tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam di sekujur tubuh korban. Lebih lanjut, Pasma juga menjelaskan satu keluarga itu diperkirakan telah meninggal sejak tiga minggu lalu.
Editor : Eko D. Ryandi
Reporter : Sabik Aji Taufan
Sentimen: negatif (96.2%)