Sentimen
Negatif (99%)
6 Des 2022 : 22.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Duren Tiga, Magelang

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Ricky Rizal

Ricky Rizal

Akui Otaknya Tak Sampai saat Dicecar Pertanyaan oleh Jaksa, Kuat Maruf Katakan Ini

7 Des 2022 : 05.27 Views 2

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Akui Otaknya Tak Sampai saat Dicecar Pertanyaan oleh Jaksa, Kuat Maruf Katakan Ini

Jakarta, tvOnenews.com - Kuat Maruf lakukan portes kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat sidang pembunuhan berencana Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, (5/12/2022).

Protes itu dilayangkan Kuat Maruf bukan tanpa sebab dan akibat. Kuat Maruf potres kepada JPU, lantaran Jaksa Penuntut Umum mencerca pertanyaan bertubi-tubi kepada dirinya, sehingga ia akui otaknya tak sampai untuk mencerna pertanyaan JPU tersebut.

Maka dari itu, Kuat Maruf pun meminta JPU untuk bertanya secara pelan-pelan. 

Dilansir dari VIVA, portes yang dilayangkan Kuat Maruf, ketika JPU bertanya tentang perintah Ferdy Sambo (FS) sebelum Brigadir J dibunuh di Duren Tiga pada 8 Juli 2022. 

"Tadi kamu diminta FS panggil Ricky, Yosua?," tanya JPU di persidangan, seperti yang dilansir dari VIVA, Selasa (6/11/2022).

Kemudian, pertanyaan itu pun dijawab Kuat Maruf. "Betul," jawab Kuat.

Setelah itu, JPU pun kembali bertanya, "Mereka berdua saja dan tujuannya nggak tahu?" lanjut jaksa.

"Tidak tahu," timpal Kuat Maruf.

Kemudian, JPU pun terus bertanya kepada Kuat Maruf, soal alasan Kuat kerap ikut masuk ke dalam rumah. Padahal, Sambo hanya perintahkan untuk memanggil Richard Eliezer alias Bharada E dan Ricky Rizal. 

Menyikapi pertanyaan itu, Kuat Maruf pun berdalih, dengan menyatakan bahwa Sambo kerap melibatkannya jika membahas sesuatu hal yang penting.

"Karena setahu saya, sepemahaman saya, kalau ada yang punya salah, Bapak (Ferdy Sambo) panggil semuanya hadir," ungkapnya. 

Kuat Maruf saat dalam Persidangan Pembunuhan Berencana Brigadir J di PN Jaksel.

Sementara itu, JPU kembali bertanya soal mengapa dia (Kuat) sering disuruh memanggil anggota Ferdy Sambo (FS) ketika ada yang berbuat salah. 

Kuat Maruf pun langsung menjelaskan, bahwa saat dapat perintah memanggil Bharada E dan Ricky diduga untuk membahas kejadian di Magelang. 

Pernyataan Kuat pun langsung ditanya JPU soal pernyataannya tersebut.  

"Itu dia, saya berpikir jangan-jangan Ibu (Putri Candrawathi) sudah mengadu yang di Magelang. Pikir saya itu," jawab Kuat Maruf.

Mendengar jawaban Kuat Maruf, JPU pun meminta Kuat untuk terus menjelaskan. Oleh karena itu, Kuat Maruf pun memprotes JPU, lantaran terus mencerca pertanayaan-pertanyaan ketika dirinya melontarkan pernyataannya. 

Bahkan, dalam protes itu, Kuat Maruf meminta jaksa untuk menyampaikan pertanyaan pelan-pelan.

"Bapak nanya saya pelan-pelan. Otak saya nggak nyampe. Pak ini, Kalau saya pintar, nggak jadi sopir saya pak," pungkasnya kepada JPU di persidangan, sehingga mengudang gelak tawa dari peserta sidang.

Kolase Foto Kuat Maruf dan Ferdy Sambo serta Putri Candrawathi.

Untuk diketahui, sebelumnya Kuat Maruf mengaku dirinya berserta tiga ajudan Ferdy Sambo itu disuruh masuk ke dalam rumah dinas Ferdy Sambo. Setelah itu, saat berada di dalam rumah, Sambo langsung memarahi Brigadir Yosua. 

Dari pernyataan itu, Majelis Hakim pun langsung meminta kepada Kuat untuk meragakan saat Sambo memarahi Yosua.

"Setelah masuk saya lihat Yosua lagi dimarahin," pungkas Kuat Maruf.

"Waktu itu udah ada bapak di bawah dan sudah ada om Richard saat itu. Waktu itu seinget saya dan sependengeran saya, bapak sempet mengatakan kepada Yosua, 'kamu kurang ajar sekali sama saya'," sambung Kuat Maruf menjelaskan.

Sebelumnya diberitakan, Saat sidang, Kuat Maruf dibentak dengan pertanyaan yang cukup menohok, yaitu punya hubungan apa Kuat Maruf dengan terdakwa lainnya, Putri Candrawathi.

Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak tak kuasa menahan amarahnya ketika melihat kali pertama terdakwa Kuat Maruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

Ditunjuk sebagai salah satu saksi, Rosti Simanjuntak menjadi berang melihat permintaan maaf Kuat Maruf.

Dia mengaku masih mempertanyakan hubungan Kuat Maruf dengan atasannya istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

"Ada apa kamu sama si Putri Candrawathi itu Kuat Maruf? Siapanya si Putri kamu? sampai kamu mendesak mengatur Putri," ujar Rosti di dalam persidangan ruang utama PN Jaksel, Rabu (2/11/2022).

Kolase Foto Kedua Orang Tua Brigadir J dan Kuat Maruf.

Adapun Rosti Simanjuntak menjelaskan dirinya saja tidak bisa mengatur rumah tangga, karena merupakan tugas suami.

Lantas, dia merasa heran dengan sikap Kuat Maruf kepada Putri Candrawathi, yang mana bukan istrinya.

"Saya orang kecil saja tidak boleh di rumah mengatur, apalagi kepada istri yang bukan istri kita," tambahnya.

Tidak hanya itu, Rosti Simanjuntak kembali menegaska kepada Kuat Ma'ruf agar berkata jujur dan keluar dari skenario Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Sebab, dia mengatakan Tuhan tidak akan meloloskan siapa pun yang berbohong.

"Ini ingat ya! Camkan dalam-dalam, bagaimana atasanmu membuat skenario. Tuhan akan melihat kami di sini. Kami memang orang lemah. Namun, dihadapan Tuhan, kami akan diperhitungkan," katanya.

Dengan demikian, Rosti SImanjuntak meminta hakim dan jaksa penuntut umum (JPU) agar menciptakan keadilan bagi keluarganya seusai Brigadir J dibunuh.

"Kami mohon Pak Hakim dan Pak Jaksa berikan kami keadilan-keadilan hanya itu harapan kami karena hakim adalah wakil Tuhan buat kami, orang yang lemah," katanya. (ipk/viva/aag)

Sentimen: negatif (99.2%)