Sentimen
Positif (99%)
6 Des 2022 : 21.39
Informasi Tambahan

Hewan: Belut

Kab/Kota: Yogyakarta, Joglo, Sleman, Solo, Salatiga

Tokoh Terkait
Slamet Riyadi

Slamet Riyadi

Jadi Lokasi Acara Tasyakuran Pernikahan Kaesang-Erina, Ini 3 Fakta Puro Mangkunegaran

7 Des 2022 : 04.39 Views 2

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Jadi Lokasi Acara Tasyakuran Pernikahan Kaesang-Erina, Ini 3 Fakta Puro Mangkunegaran

Harianjogja.com, JOGJA — Rangkaian acara pernikahan Kaesang Pangarep dan kekasihnya, Erina Gudono akan segera digelar pada 11-12 Desember 2022 di dua tempat yang berbeda. Untuk acara akad akan digelar di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sleman, sedangkan pesta resepsi digelar di Pendopo Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah.

Pura Mangkunegaran dipilih sebagai lokasi resepsi karena gedung Graha Saba Buana, Solo yang dulunya dipakai saat pernikahan kedua kakaknya sedang tidak bisa digunakan.

Segala prosesi adat seperti ngunduh mantu, pemakaian sindur, ngunjuk toya wening hingga sungkeman akan diadakan di Loji Gandrung, setelah itu keluarga Kaesang dan Erina akan berangkat menuju Puro Mangkunegaran, melewati Jalan Slamet Riyadi.

BACA JUGA: Jelang Pernikahan Erina-Kaesang, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Sebenarnya seperti apa Puro Mangkunegaran? Berikut tiga fakta Puro Mangkunegaran yang menjadi lokasi resepsi pernikahan Kaesang dan Erina:

1. Arsitektur
Pembangunan Puro Mangkunegaran sudah berlangsung sejak masa Mangkunegara I pada 1757 dan memiliki bagian-bagian menyerupai kraton, di antaranya terdapat pamedan, pendopo, pringgitan, ndalem, dan keputren, yang dikelilingi oleh tembok tinggi yang kokoh.

Pendopo Ageng yang akan menjadi lokasi resepsi Kaesang dan Erina merupakan bangunan yang memiliki ukuran 3.500 meter persegi didominasi dengan warna hijau dan kuning khas keluarga Mangkunegaran.  Bangunan berbentuk Joglo ini mampu menampung 5.000-10.000 orang.

Di belakang pendopo terdapat Pringgitan. Bangunan ini berbentuk kuthuk ngambang yang digunakan untuk pertunjukan wayang kulit.

Kemudian Ndalem Ageng yang sekarang berfungsi sebagai museum. Terakhir ada Keputren, tempat kediaman keluarga Mangkunegaran.

2. Pendiri

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegara I atau lebih dikenal sebagai Raden Mas Said adalah pendiri Pura Mangkunegaran. Semasa hidupnya Raden Mas Said mendapat gelar Pangeran Sambernyawa karena dianggap sebagai penyebar kematian bagi para musuhnya.

Selain andal dalam strategi perang, dia juga selicin belut karena selalu lolos dari selalu lolos dari pasukan Belanda. Akhirnya perdamaian terwujud setelah dilakukan Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757 atas desakan Nicholas Hartingh terhadap Pakubuwono III untuk membujuk Raden Mas Said ke meja perundingan.

3. Pemilik 

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro X yang dinobatkan menjadi penerus tahta Mangkunegaran pada 12 Maret 2022 ialah pemilik Puro Mangkunegaran pada saat ini.

KGPAA Mangkunegoro X dinobatkan menjadi penerus kepemimpinan ayahnya saat berusia 25 tahun.

Raja muda ini seringkali terlibat dalam kegiatan di Mangkunegaran sejak masih bergelar GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo salah satunya sebagai cucuk lampah (pemimpin kirab) kirab Pusaka-Dalem malam Satu Suro. Dia juga menjadi penanggung jawab renovasi atau pemugaran Pura Mangkunegaran.

Kini, Pura Mangkunegaran semakin terbuka bagi berbagai kalangan yang ingin mengenal serta mempelajari adat-istiadat, pengetahuan, norma dan kesenian Jawa.

PROMOTED:  Kisah Dua Brand Kecantikan Lokal Raup Untung dari Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (99.6%)