SURABAYA – Polisi terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Pahlawan. Khususnya mengantisipasi gangguan keamanan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Polrestabes Surabaya melakukan pengawasan terhadap pedagang serta distributor senapan angin.

Salah satu distributor senapan angin, Dimas, yang memiliki toko di Pasar Turi, mengatakan, senapan angin kaliber 4,5 milimeter ada aturan khusus. Distributor selama ini dilarang mengubah laras senapan angin melebih ketentuan tersebut.

“Kami mendistribusikan sesuai aturan yang berlaku. Penjual harus mengantongi izin dari kepolisian,” kata Dimas, Senin (5/12).

Dimas mengaku petugas sudah sering sosialisasikan aturan perdagangan senapan angin. Jika senapan angin digunakan sebagai alat olahraga tidak boleh diubah menjadi senapan untuk berburu.

“Kami juga sudah meminta distributor lain untuk bersama menjaga keamanan di Surabaya. Salah satunya dengan tidak mengganti laras senapan angin apalagi menjual suku cadang untuk mengubahnya menjadi senjata rakitan. Hukuman maksimalnya bisa sampai hukuman mati” ujar Dimas.

Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya Kompol Edi Hartono mengungkapkan, pengawasan dan antisipasi kerawanan terus dilakukan Polrestabes Surabaya. Salah satunya dengan melakukan pengawasan distribusi senapan angin hingga barang yang mengandung bahan peledak.

“Ini untuk antisipasi agar keamanan jelang Natal dan Tahun Baru tetap terjaga,” terang Edi.

Menurut dia, selama ini pengawasan sudah dilaksanakan oleh Satuan Intelkam. Setiap pembeli senapan angin harus didata. Sehingga, polisi tahu ke mana saja senjata ini didistribusikan.

Wilayah Surabaya semuanya sudah terdata dan sudah sering disosialisasikan ke pembeli baik itu senapan angin untuk berburu maupun olahraga. “Sosialisasi terus kami lakukan sebagai antisipasi agar tidak disalahgunakan,” tuturnya. (gun/rek)