Kuat Ma'ruf memanggil ART Susi untuk mengecek kondisi Putri Candrawathi.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kuat Ma'ruf menceritakan soal perselisihannya dengan Brigadir Yosua di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Kuat melihat Yosua di tangga atas seperti sedang mengintip.

Kuat mengatakan bahwa Yosua langsung lari saat dikageti olehnya. Melihat Yosua lari, Kuat Ma'ruf lalu mengejarnya.

"Saya kagetin malah takut, malah lari, lari ke arah dapur buka pintu tembus garasi, saya kan ada di teras, ketemu saya langsung puter balik, lari lagi masuk ke dalam rumah, saya cegat ada apa, pas saya masuk Yosua udah di ruang tamu nggak keluar," kata Kuat ujar Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12).

Ricky Ngaku Tak Dengar Perintah 'Tembak' Sambo, Eliezer: Mungkin Dengar, tapi Nggak Mau Bicara

Kuat Ma'ruf kemudian memanggil asisten rumah tangga (ART) Susi untuk mengecek kondisi Putri Candrawathi.

"Karena saya lihat posisi Yosua di atas saya agak curiga. Saya manggil Susi. 'Sus coba lihat ibu'. Setelah Susi naik, Susi baru teriak 'Ibu, Ibu'. Lalu manggil saya," kata Kuat.

Kuat kemudian menyusul Susi dan melihat Putri Candrawathi menangis.

"Saya lihat Ibu, antara setengah todur yang saya lihat menangis. Nggak ada suaranya tapi merem," ujarnya.

Kuat mengatakan bahwa Susi juga menangis. Dia lalu mengajak Susi untuk mengangkat Putri, namun hal itu diurungkan saat Yosua tiba-tiba naik ke atas dan menangis.

"Yosua naik lagi ke atas posisinya sudah nangis, naik ke atas. Saya kan posisinya di pintu kaca tadi. Yosua baru separuh belum full ke atas 'om saya bisa jelaskan om'. Akhirnya saya nggak jadi angkat ibu," katanya.

"Saya samperin Yosua. 'Ibu kamu apain?' Yosua malah lari ketemu lagi sambil nangis ke arah dapur. Saya lihat ada pisau di atas apel saya ambil pisau. Yosua saat itu buka pintu garasi," lanjutnya.