Sentimen
Negatif (79%)
6 Des 2022 : 18.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung

Dua Gunung di Indonesia Alami Erupsi pada Awal Desember 2022

7 Des 2022 : 01.15 Views 2

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Dua Gunung di Indonesia Alami Erupsi pada Awal Desember 2022

Harianjogja.com, JAKARTA—Dua gunung di Indonesia kompak meletus di awal Desember 2022.

Kedua gunung itu yakni gunung Ibu dan gunung Semeru.

PVMBG mendeskripsikan letusan kedua gunung tersebut.

BACA JUGA: Gunung Semeru Miliki Kolom Erupsi Setinggi 1.500 Meter

1. Gunung Ibu

Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Senin, 05 Desember 2022, pukul 11:22 WIT.

Erupsi itu menghasilkan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 2125 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/ wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
2. Gunung Semeru

Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Selasa, 06 Desember 2022, pukul 05:02 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 400 m di atas puncak (± 4076 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 73 detik.

Erupsi gunung Semeru terjadi sejak 4 Desember 2022, tepat setelah setahun erupsi 4 Desember 2021 lalu.

Rekomendasi PVMBG 

1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

PROMOTED:  Kisah Dua Brand Kecantikan Lokal Raup Untung dari Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Sentimen: negatif (79.9%)