PIKIRAN RAKYAT – Hasil penyelidikan terhadap penemuan satu keluarga yang tewas di dalam satu rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu itu masih belum diumumkan.

Berdasarkan keterangan dari Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, hasil penyelidikan terhadap penemuan empat jenazah tersebut rencananya akan diumumkan pekan ini.

"Mudah-mudahan dalam minggu ini kita bisa rilis akhir, final hasil penyelidikan kami," katanya, Senin, 5 Desember 2022.

Baca Juga: Daftar Pertanyaan yang Sering Muncul saat Isi Tes Rekrutmen BUMN 2022

Lebih lanjut, Hengki mengungkapkan bahwa hari ini tim penyidik bersama seluruh tim lainnya masih menggelar rapat, guna menyelidiki berbagai aspek dalam kasus yang penuh dengan teka-teki itu.

Beberapa tim yang terlibat itu di antaranya adalah tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, tim kedokteran forensik dari RS Polri Kramat Jati dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Kemudian, tim dari Universitas Indonesia (UI), lalu tim patologi anatomi, tim sosiologi agama dan tim psikologi forensik.

Baca Juga: Total Belanja Bulanan Sisca Kohl Buat Jess No Limit Tegang: Dibeli Sama Tokonya

Menurut penjelasan Hengki, proses penyidikan tersebut terbilang dilakukan secara teliti, pasalnya tim tidak ingin melewatkan hal sekecil apapun dalam kasus Kalideres itu.

Hal ini juga ditujukan agar penyidik dapat memberikan penjelasan secara akurat kepada masyarakat.

"Jadi sekali lagi kita sangat berhati-hati, kita benar-benar harus teliti terhadap proses penyelidikan ini," ujarnya.

Baca Juga: Asia Cetak Sejarah, Berikut Daftar Tim Negara yang Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022

Sebagai informasi, hingga saat ini, penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak 28 orang sebagai saksi dalam kasus tewasnya empat orang yang masih dalam satu keluarga di Kalideres tersebut.

"Jadi, sampai dengan saat ini kita sudah memeriksa 28 orang saksi," ucap Hengki.

Hengki juga sempat menjelaskan adanya dugaan soal ritual tertentu yang diikuti oleh salah satu korban yang meninggal dunia.

Adapun, dugaan itu muncul berdasarkan bukti berupa buku-buku lintas agama, mantra dan kemenyan yang ditemukan.

"Dari pemeriksaan ini, kami temukan keidentikan keterangan saksi saksi ini dengan barang bukti yang kami temukan di TKP," katanya.

"Hasil sementara dari penyelidikan kami khususnya terhadap pemeriksaan orang terdekat korban, menyatakan bahwa memang ada kecenderungan salah satu dari pada anggota keluarga ini yaitu atas nama Budiyanto ini cenderung dominan dan memiliki sikap yang positif terhadap ritual-ritual tertentu," tuturnya.

Sebelumnya, penyidik juga telah menemukan dua buah ponsel yang merupakan milik keluarga di Kalideres itu. Diketahui, dalam kedua ponsel itu ditemukan adanya komunikasi satu arah dengan kalimat-kalimat emosi.***