Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Indonesian Public Institute
Tokoh Terkait
PKS Dikabarkan Mau Berkoalisi dengan Gerindra, Nasib Koalisi NasDem-Demokrat di Ujung Tanduk?
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA – Pengamat politik Arifki Chaniago turut menanggapi soal isu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres 2024. Apa koalisi Nasdem-Demokrat di ujung tanduk?
Diketahui, PKS sejauh ini intens melakukan komunikasi atau menjajaki koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai NasDem.
Bahkan ketiga partai ini kerap disebut ingin berkoalisi di Pilpres 2024 mendatang dengan mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Menurut Arifki isu koalisi kedua partai itu bukan hal yang baru muncul di tengah publik. Namun, sudah jauh-jauh hari.
Terlebih lagi, antara PKS dan Gerindra memiliki hubungan yang terjalin cukup baik. Mereka juga memang sejak dulu kerap berkoalisi, seperti di Pilpres 2019 lalu.
-
Utak Atik Ganjar Pranowo Capres KIB, Ini Analisa Pengamat Politik Indonesian Public Institute
“Sebagai sekutu abadi yang sudah solid sejak Pilpres 2014 dan Pilpres 2019,” kata Arifki kepada kepada Pojoksatu.id, Senin, 5 Desember 2022.
Menurut Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ada beberapa penyebab munculnya isu PKS ingin beralih kepada Partai Gerindra dan memilih bersama-sama di Pilpres 2024.
Salah satunya kemungkinan besar soal jatah kursi calon wakil presiden atau cawapres Anies Baswedan.
Ia melihat PKS tampak ingin mengusung cawapres untuk mendampingi Anies di Pilpres 2024.
“Ini soal deal-deal yang dibangun koalisi perubahan (NasDem, PKS, dan Demokrat) tidak menemukan titik temu dalam mengusung capres dan cawapres,” ujarnya.
Di sisi lain, Partai Demokrat juga ingin mengusung Ketua Umum mereka yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies Baswedan.
Menurut Arifki, jika hal tersebut berlarut-larut antara PKS, Demokrat dan Partai NasDem tidak menemukan titik temu siapa yang akan menjadi cawapres.
Besar kemungkinan PKS beralih ke Gerindra demi kursi cawapres di Pilpres 2024.
“Koalisi perubahan berpotensi digoyang oleh Gerindra untuk menarik PKS agar kembali menjadi sekutunya di 2024,” tuturnya.
Hal tersebut, tambah Arifki, karena partai yang dipimpin Presiden Ahmad Syaikhu itu sedang mencari kepastian dengan Partai NasDem dan Demokrat.
“PKS sedang mencari kepastian apa yang didapatkannya jika berkoalisi dengan NasDem dan Demokrat,” jelasnya.(mufit/pojoksatu)
Sentimen: netral (57.1%)