Magetan (beritajatim.com) – Menjamurnya pedagang kaki lima di hampir seluruh trotoar di wilayah Kabupaten Magetan mengundang perhatian serius dari Satpol PP dan Damkar. Sayangnya, korps penegak perda masih kesulitan menjangkau seluruh pedagang kaki lima yang mangkal di beberapa lokasi. Lantaran, tak ada paguyuban yang memudahkan petugas untuk melakukan pendataan dan menyampaikan maksud terkait larangan jualan di trotoar.

“Hanya pedagang kaki lima di tempat yang terlokalisir yang sudah memiliki paguyuban. Seperti di kawasan parkir timur Alun-alun dan di trotoar utara kantor kecamatan Ngariboyo. Kalau di pinggiran jalan yang lain, kami sudah cek, mayoritas belum ada paguyubannya,” kata Kasatpol PP dan Damkar Magetan Rudy Harsono, Rabu (2/3/2022).

Menurutnya, dengan adanya paguyuban, bakal meudahkan petugas untuk memberikan arahan. Sekaligus, melakukan sosialisasi pada para pedagang. Kendala yang dihadapi saat ini, karena tiadanya perkumpulan para pedagang, petugas harus menyisir satu per satu para pedagang. Sementara, jumlah personel tidak banyak.

“Kami harap dengan kami memabntu melakukan pendataan, pihak kelurshan atau dinas terkait turut turun tangan untuk membentuk perkumpulan atau paguyuban pedagang. Sehingga, kami bisa memberikan arahan agar mereka tidak mengganggu pejalan kaki utamanya di jam-jam sibuk,” kata Rudy. [fiq/suf]