Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan pesawat tak berawak militer Turki menghantam pangkalan Rusia di timur laut Suriah. Ini terjadi Rabu (23/11/2022) pagi waktu setempat.

AFP menulis serangan dilakukan menargetkan militan Kurdi yang berada di dalam pangkalan militer itu. Akibatnya satu orang tewas dan tiga lainnya luka.

"Semua korban adalah pejuang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi," kata perwira SDF.

-

-

Serangan ini terjadi sehari setelah Rusia berharap Turki dapat menahan diri dari penggunaan kekuatan di Suriah. Ankara terus menerus menyerbu militan Kurdi yang ada di negara itu sepekan terakhir.

Utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin di Suriah, Alexander Lavrentyev, bahkan buka suara langsung. Menurutnya ini diperlukan untuk mengurangi ketegangan yang ada di negara itu.

"Kami berharap dapat meyakinkan rekan-rekan Turki kami untuk menahan diri dari penggunaan kekuatan yang berlebihan di wilayah Suriah untuk menghindari meningkatnya ketegangan," paparnya.

Bagi Turki, kelompok Kurdi adalah pengkhianat yang dapat menganggu stabilitas negerinya. Minggu, pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan telah meluncurkan serangkaian serangan udara, tak hanya menargetkan pangkalan militan Kurdi di Suriah Utara, tapi juga Irak.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan setidaknya 37 orang tewas dalam serangan itu. Serangan militer dilakukan Turki pascapemboman yang terjadi di Istanbul 13 November, yang menewaskan enam orang, di mana Istanbul menyalahkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

PKK sendiri masuk daftar hitam sebagai kelompok teror oleh Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS). PKK, yang melancarkan pemberontakan melawan negara Turki sejak 1984 dan diyakini paling bertanggung jawab dalam serentetan mematikan dalam lima tahun terakhir.

PKK diyakini Turki terafiliasi dengan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Irak utara dan Suriah. YPG sendiri adalah kekuatan dominan dalam SDF, yang dipandang penting dalam perang melawan kelompok ekstremis ISIS.

"Operasi kami dengan pesawat, meriam, dan drone hanyalah permulaan. Tekad kami untuk mengamankan semua perbatasan selatan kami... dengan zona aman hari ini lebih kuat dari sebelumnya," kata Erdogan ke parlemen beberapa waktu lalu.

"Sementara kami terus maju dengan serangan udara tanpa gangguan, kami akan menindak teroris (Kurdi) juga melalui darat pada waktu yang paling nyaman bagi kami," tambahnya.

[-]

-

5 Kerugian Terbesar Militer Rusia di Perang Ukraina
(sef/sef)