Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cianjur, Garut
Tokoh Terkait
Suharyanto
Peringatkan Hoaks Gempa Garut, Kang Emil: Kondisi Masih Aman
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar warga berhati-hati dengan pesan berantai yang disebarkan lewat WhatsApp grup ataupun media sosial terkait gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut sore tadi.
“Hati-hati dengan berita hoax yang menggunakan foto/video gempa cianjur kemudian dilabeli Gempa Garut. Kita harus bijak dalam menyikapi ini,” katanya dalam unggahan Instagram resminya, Sabtu (3/12).
Kang Emil, sapaan akrabnya mengatakan bahwa berdasarkan keterangan polisi di Pantai Sayang Heulang, Garut Selatan, terpantau bahwa kondisi masih normal pascagempa bumi dengan magnitudo 6,1 itu.
“Kondisi dilaporkan Polisi Babinkamtibmas masih aman terkendali, tidak ada laporan kerusakan. Semoga di tempat lain juga dilaporkan serupa,” tegasnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data kerusakan akibat gempa bermagnitudo 6,1 di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB ada sebanyak empat rumah dan satu unit sekolah rusak
“Di samping itu, ada satu warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (3/12).
Satu unit sekolah yang rusak adalah SDN Jatiwanti 1. Menyikapi adanya gempa tersebut, Suharyanto segera mengirimkan tim untuk membantu pendampingan daerah dan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan.
“Sementara itu, perkembangan informasi darurat terkait gempabumi Garut akan disampaikan secara berkala,” katanya.
Lebih lanjut, dengan melihat kedalaman gempa bumi menurut data BMKG, Suharyanto berharap bahwa guncangannya tidak terlalu merusak dan tidak terlalu banyak menyebabkan jatuh korban jiwa.
“Menurut BMKG, gempa ini cukup dalam. Berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, dengan kedalaman di atas 60 kilometer, apalagi ini di atas 100 kilometer, ini dampak kerusakannya diharapkan tidak terlalu merusak,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa yang mengguncang Kabupaten Garut dengan magnitude 6,1 tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Studi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (3/12).
Daryono meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, ia juga meminta agar warga menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” tegasnya.
Sebelumnya, BMKG melaporkan gempa terjadi hari ini, Sabtu (3/12) pukul 16.49 WIB di wilayah selatan Garut, Jawa Barat diguncang. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,1.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,44° LS ; 107,51° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Mekarmukti, Garut, Jawa Barat pada kedalaman 109 km,” jelas Kepala Pusat Studi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (3/12).
Editor : Banu Adikara
Reporter : Tazkia Royyan Hikmatiar
Sentimen: negatif (66%)