Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: HAM, pembunuhan
Tokoh Terkait
Perez
Tegas Tumpas Geng, El Salvador Kerahkan 10 Ribu Tentara untuk Kepung Kota Soyapango
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Sekitar 10 ribu tentara telah mengepung Kota Soyapango di El Salvador untuk memberantas geng. Semua jalan menuju kota telah diblokir, sementara pasukan khusus telah menggeledah rumah-rumah untuk memburu anggota geng. Para petugas juga merazia semua orang yang mencoba meninggalkan kota dan memeriksa surat-surat identitas mereka.
Dilansir dari BBC, operasi tersebut merupakan bagian dari penumpasan besar-besaran terhadap geng-geng setelah kekerasan melonjak awal tahun ini.
Soyapango adalah salah satu kota terbesar di El Salvador yang dihuni lebih dari 290 ribu jiwa. Kota yang hanya berjarak 13 km di barat ibu kota San Salvador ini sudah lama terkenal sebagai pusat aktivitas geng.
baca juga:"Hingga saat ini, kotamadya Soyapango benar-benar terkepung. Tim gabungan dari polisi dan tentara ditugaskan untuk menciduk semua anggota geng satu per satu," tulis Presiden Nayib Bukele di Twitter.
Ia pun mengimbau warga sipil agar jangan takut. Tindakan keras itu disebutnya sebagai bagian dari operasi melawan penjahat, bukan melawan warga negara yang jujur.
Gambaran yang dirilis pemerintah menunjukkan pasukan bersenjata berat mengenakan pelindung tubuh dan membawa senapan serbu ke luar kota.
A partir de estos momentos, el municipio de Soyapango está totalmente cercado.8,500 soldados y 1,500 agentes han rodeado la ciudad, mientras los equipos de extracción de la policía y el ejército se encargan de sacar uno a uno a todos los pandilleros que aún se encuentran ahí. pic.twitter.com/9QIpj0ziwX
— Nayib Bukele (@nayibbukele) December 3, 2022Menurut seorang warga bernama Guadalupe Perez, penggerebekan ini merupakan kejutan yang disambut baik.
"Mereka menggeledah Anda dan meminta surat identitas untuk memverifikasi di mana Anda tinggal. Tidak apa-apa, itu semua demi keselamatan kami," ungkap pria 53 tahun itu.
Sejak Bukele menetapkan status keadaan darurat pada akhir Maret, lebih dari 58 ribu orang telah dijebloskan ke penjara.
Di sisi lain, penumpasan itu dikecam oleh kelompok-kelompok HAM. Menurut mereka, tindakan keras itu melanggengkan polisi untuk menangkap tersangka tanpa surat perintah, sehingga menyebabkan penahanan sewenang-wenang.
Namun, sekutu Bukele bersikeras tindakan keras itu diperlukan setelah gelombang pembunuhan memuncak. Geng pun disalahkan atas 62 pembunuhan dalam satu hari pada 26 Maret.
Menurut jajak pendapat oleh Universitas Amerika Tengah (UCA) baru-baru ini, 75,9 persen warga menyetujui status keadaan darurat.[]
Sentimen: negatif (99.9%)