Sentimen
Negatif (100%)
4 Des 2022 : 13.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Lumajang

3 Fakta Terbaru Erupsi Gunung Semeru, Berstatus Awas Level 4 hingga Semburkan Awan Panas

4 Des 2022 : 20.50 Views 3

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

3 Fakta Terbaru Erupsi Gunung Semeru, Berstatus Awas Level 4 hingga Semburkan Awan Panas

Lumajang, Jawa Timur - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, kembali mengalami erupsi, Sabtu (03/12/2022). Berikut sejumlah fakta terbaru erupsi gunung Semeru.

1. Erupsi Gunung Semeru, Dari Status Siaga Level 3 menjadi Awas Level 4


Gunung semeru alami erupsi disertai awan panas guguran, Minggu (4/12/2022) (Tim tvOne/Wawan Sugiarto)

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) menyatakan status Gunung Semeru dinaikkan dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas, Minggu (4/12/2022). Status Gunung Semeru menjadi Awas terhitung mulai pukul 12.00 WIB.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan meminta agar tidak ada aktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak dan sektoral arah tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 kilometer dari puncak.

"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," ujar Hendra, Minggu (4/12/2022).

Sebelumnya, dikutip dari laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, erupsi terjadi sekitar pukul 05.20 WIB, Sabtu (3/12/2022).

Hingga saat ini Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level 3. Erupsi dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak gunung sekitar 4.176 Mdpl.

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mili meter dan durasi 75 detik,” terang Liswanto, selaku Kepala PPGA Semeru dalam laporan tertulisnya. 

Disamping itu, rekomendasi PVMBG lainnya yang harus dipatuhi warga yakni larangan melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar, serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. 

2. Erupsi Gunung Semeru, Semburkan Awan Panas Guguran Ke Arah Besuk Kobokan


Gunung Semeru kembali erupsi dan semburkan kolom abu setinggi 500 meter diatas puncak, Sabtu (03/12/2022) (tvOne/Wawan Sugiarto)

Gunung Semeru yang hingga saat ini masih berstatus siaga atau level tiga, kembali mengalami erupsi berupa Awan Panas Guguran (APG), pada Minggu (04/12/2022).

Awan panas guguran ini, terlihat sangat jelas dari berbagai sudut desa di lereng Gunung Semeru. Yudi Firmansyah, salah satu warga Desa Penanggal mengaku melihat awan panas guguran erupsi Gunung Semeru sejak sekitar pukul 04.00 wib, saat olah raga pagi.

“Tadi pertama saya lihat sekitar pukul 4, asap berwarna abu-abu pekat meluncur deras dari puncak gunung mengarah ke besuk kobokan,” kata Yudi, Minggu (4/12).

Sementara itu, hingga berita ini dikabarkan pihak Badan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMG) masih melakukan analisa terkait terjadinya erupsi Gunung Semeru disertai awan panas guguran ini.

“Ini masih kita evaluasi dan analisa, untuk jarak luncur belum kita ketahui karena erupsi masih berlangsung, arahnya ke besuk kobokan,” jelas Mukdas Sofian, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru.

3. BPBD: Aktivitas Erupsi dan Awan Panas Guguran Gunung Semeru Masih Tinggi


Gunung Semeru (PVMBG)

Kepala Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo menyebutkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran Gunung Semeru masih tinggi.

Sebelumnya, Gunung Semeru erupsi disertai luncuran awan panas guguran, pada Minggu pukul 02.46 WIB. "Dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak," ujar Wawan.

Wawan menjelaskan dalam laporan tersebut sumber awan panas guguran berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Saloko.

"Awan panas guguran tersebut berlangsung hingga pukul 06.00 WIB. Jarak luncur mencapai 7 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan," katanya.

Gunung berketinggian 3.676 meter di permukaan laut itu berstatus Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021.

Aktivitas kegempaan Gunung Semeru pada 4 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB terekam 8 kali gempa letusan dan 1 kali gempa awan panas guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.

Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi. Pasalnya, curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru.

Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan. (muu/ant/Mzn)
 

 

 

Sentimen: negatif (100%)