Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Lumajang
3 Imbauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi unutk Masyarakat di Sekitar Gunung Semeru
TVOneNews.com Jenis Media: News
Lumajang, Jawa Timur - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, kembali mengalami erupsi, Sabtu (03/12/2022). Hingga saat ini status Gunung Semeru naik dari siaga level 3 menjadi awas level 4.
Dikutip dari laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, erupsi terjadi sekitar pukul 05.20 WIB, Sabtu (3/12/2022).
Erupsi dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak gunung sekitar 4.176 Mdpl.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mili meter dan durasi 75 detik,” terang Liswanto, selaku Kepala PPGA Semeru dalam laporan tertulisnya.
Erupsi Gunung Semeru (PVMBG)
Dengan kondisi aktivitas kegempaan Gunung Semeru yang fluktuatif ini, pihak Badan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus mengimbau kepada warga agar tetap waspada dan berhati-hati serta mematuhi rekomendasi yang telah diberikan selama ini.
"Sesuai rekomendasi, warga diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).” tulis Kepala PPGA Semeru Liswanto.
2. Tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungaiPihak Badan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas. Terutama dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak." pungkas Liswanto.
3. Hindari aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung SemeruDisamping itu, rekomendasi PVMBG lainnya yang harus dipatuhi warga yakni larangan melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar, serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
“Jangan melakukan aktivitas apapun pada radius 5 kilometer di sekitar puncak, karena rawan terkena lontaran batu pijar, serta waspadai potensi terjadinya awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Gunung Semeru erupsi disertai luncuran awan panas guguran, pada Minggu pukul 02.46 WIB dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak.
Kepala Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menjelaskan sumber awan panas guguran berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Saloko.
"Awan panas guguran tersebut berlangsung hingga pukul 06.00 WIB. Jarak luncur mencapai 7 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan," katanya.
Gunung berketinggian 3.676 meter di permukaan laut itu berstatus Level III (siaga) sejak 16 Desember 2021 dan kini telah naik ke level IV (awas). (muu/Mzn)
Sentimen: negatif (88.9%)