Sentimen
Negatif (99%)
4 Des 2022 : 17.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Lumajang

Daftar Erupsi Gunung Semeru yang Terjadi dari Tahun ke Tahun

5 Des 2022 : 00.12 Views 2

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Daftar Erupsi Gunung Semeru yang Terjadi dari Tahun ke Tahun

AYOBANDUNG.COM -- Gunung Semeru erupsi kembali, Minggu, 4 Desember 2022. Aktivitas awan panas guguran pun masih tinggi.

Tercatat, erupsi Gunung Semeru disertai luncuran awan panas. Sumber awan panas guguan berasal dari tumpukan material yang ada di sekitar 800 meter dari Kawah Jonggring Seloko atau puncak gunung.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo, awan panas guguran berlangsung sampai pukul 06.00 WIB. Jarak luncurannya tercatat sejauh 7 km ke arah Besuk Kobokan.

Baca Juga: Awas Bahaya Awan Panas Guguran Pasca Gunung Semeru Erupsi 

Gunung Semeru memiliki ketinggian 3.676 mdpl.

Status awalnya Level III atau Siaga sejak 16 Desember 2021. Namun, terkini, per pukul 12.00 WIB, statusnya naik ke level V atau Awas.

Sepanjang sejarahnya, gunung yang terletak di Jawa Timur ini telah meletus beberapa kali.

Melansir situs BNPB, pada 1818 hingga 1913, catatan letusannya tidak banyak terdokumentasikan.

Baca Juga: Gunung Semeru Terkini Masih Alami Erupsi, Naik Level dari III ke IV

Namun pada 1941-1942, aktivitas vulkanik dengan durasi panjang terekam dari dari Gunung Semeru.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.

Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter.

Pada tahun-tahun selanjutnya, aktivitas vulkanik Gunung Semeru tercatat pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, dan 1960. Pada 1 Desember 1977, salah satu gunung api aktif ini menghasilkan awan panas guguran dengan jarak 10 km dari Besuk Kembar.

Baca Juga: Mitos, Ramalan Jayabaya dan Pertanda Bencana Pasca Gunung Semeru Erupsi

Volume endapan materialnya mencapai 6,4 juta m3.

Awan panas juga merusak sawah, jembatan, dan rumah warga. Selanjutnya, aktivitas vulkanik terekam pada tahun 1978 hingga 1989.

Selain itu, aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali tercatat pada tahun-tahun berikutnya, yakni pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.

Sementara itu, level III atau Siaga yang disematkan pada Gunung Semeru sejak akhir tahun lalu mengindikasikan gunung api akan mengeluarkan magma dan letusannya mengakibatkan bencana.

Baca Juga: Cek Fakta: Gunung Semeru Meletus 384 Kali dalam Sehari

PVMBG menjelaskan pada level III memperlihatkan hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.

Dengan terjadinya erupsi Gunung Semeru, beberapa rekomendasi terkait mitigasi dikeluarkan seperti warga dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Demikian dikutip dari Suara degan judul “Kembali Meletus, Ini Catatan Aktivitas Erupsi Gunung Semeru dari Tahun ke Tahun”.

Sentimen: negatif (99.9%)