Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Calon Panglima TNI Yudo Margono Jamin Tidak Ada Lagi Prajurit Bersikap Arogan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menjamin tidak akan ada lagi oknum prajurit yang bersifat arogan dan menyakiti hati rakyat.
Janji itu disampaikan Yudo Margono dalam pemaparan visi dan misi pada uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI pada Jumat, 2 Desember 2022.
“Apabila nanti, saya mendapat kepercayaan jadi Panglima TNI, maka saya akan kerahkan segala daya upaya untuk menjamin tidak ada lagi oknum-oknum TNI yang melakukan hal-hal tak terpuji,” ucapnya.
“Serta bersikap arogan yang dapat merugikan dan menyakiti hati rakyat,” katanya.
Baca Juga: PR Calon Panglima TNI Yudo Margono: Disiplin Prajurit Menurun Lima Tahun Terakhir
Ke depan, Yudo Margono menekankan bahwa TNI harus selalu meyatu dan hadir di tengah rakyat. Prajurit TNI harus menjadi problem solver dan selalu bersikap humanis kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Yudo mengatakan saat ini Indonesia masih berjuang menuntaskan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah tekanan dinamika ekonomi global.
Perjuangan tersebut kata dia menuntut peran serta dan partisipasi komponen bangsa.
Yudo memastikan bahwa TNI akan terus hadir dalam menjawab setiap kesulitan serta permasalahan yamg dihadapi rakyat.
Baca Juga: ‘Ospek’ KSAL Yudo Margono Digelar Besok, DPR RI Siap Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Panglima TNI Baru
“OKI TNI selalu siap menjalani tugas yang diberikan negara untuk kepentingan rakyat sesuai kewenangan dan kepercayaan yang diberikan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid meminta calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan profesionalitas prajurit setelah nanti menjadi Panglima TNI.
Kata dia jika ada prajurit yang salah maka harus ditindak dan jika ada prajurit yang berprestasi maka perlu diapresiasi.
Meutya juga meminta supaya Yudo Margono meningkatkan kesejahteraan prajuritnya.
“Saya rasa apa yang harus dilanjutkan adalah bagaimana menjaga profesionalitas prajurit, siapa yang salah ditindak, yang benar diapresiasi,” ucapnya.***
Sentimen: positif (99.6%)