Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Cianjur
Waspada! Lebih dari 45 Ribu Desa Rawan Gempa
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengumpulkan data daerah bencana dalam satu aplikasi bernama inaRISK. Kajian mereka menunjukkan bahwa ada puluhan ribu desa di seluruh Indonesia yang rawan gempa.
“Titik yang rawan gempa seluruh Indonesia itu ada 45 ribu desa lebih. Sementara, yang rawan gempa dan tsunami ada sekitar 5.744 desa," ujar Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo dalam diskusi secara daring, Sabtu (3/12).
Baca Juga: Pemkab Cianjur Perpanjang Masa Pencarian 12 Orang Hilang Korban Gempa
Sebagai informasi, inaRISK merupakan portal hasil kajian risiko yang menggunakan ArcGIS server sebagai data services yang menggambarkan cakupan wilayah ancaman bencana, populasi terdampak, potensi kerugian fisik, potensi kerugian ekonomi, dan potensi kerusakan lingkungan. Data ini terintegrasi dengan realisasi pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko bencana sebagai tool monitoring penurunan indeks risiko bencana.
Lebih lanjut, Pangarso menyebutkan bahwa terdapat sekitar 2.160 desa yang rawan terdampak gunung api, sekitar 37 ribu desa berisiko terdampak banjir, dan 41 ribu rawan kekeringan.
Hal yang patut dicatat, risiko bencana alam itu dapat berdampak kepada sekitar 53 ribu desa di seluruh Indonesia dan sebanyak 51 juta keluarga yang ada di kawasan-kawasan rawan tersebut.
Baca Juga: Semakin Bertambah, Korban Tewas Gempa Cianjur Capai 321 Orang
“Ini artinya ada sekitar hampir 200 juta orang tinggal di sana. Hal yang perlu kita pastikan dan kuatkan adalah bagaimana cara kita mengurangi risiko, termasuk dengan cara meningkatkan kapasitas masyarakat dan pola di desa,” ujarnya.
Pangarso menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah mitigasi bencana. Jauh sebelum gempa Cianjur, tim BNPB telah mengekspedisi seluruh wilayah yang berisiko terdampak adanya guncangan megathrust seperti di tsunami pantai selatan, megathrust Mentawai, maupun megathrust selatan Jawa sejak 2019 lalu. Hanya saja, dampak yang terjadi masih di luar prediksi.
“Mitigasinya sudah dilakukan, kami sudah siapkan desa-desa di Selatan pantai Jawa, siapkan desa-desa tangguh sepanjang pantai rawan tsunami. Namun yang terjadi justru di darat. Jadi kami memang tidak bisa tahu pasti,” jelasnya.
45
Sentimen: negatif (100%)