Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Cianjur, Temanggung
Tokoh Terkait
Tembus Medan Ekstrem, Bantuan Permakanan Kemensos Jangkau Warga di Kawasan Terisolasi
Tagar.id Jenis Media: Nasional
TAGAR.id, Cianjur - Keterputusan akses terhadap makanan merupakan problem mendasar sekaligus krusial bagi masyarakat terdampak bencana. Gempa bumi Cianjur membawa dampak luas, sebagian titik-titik terjauh putus aksesibilitasnya.
Hal ini membuat warga tidak terakses oleh makanan. Untuk membantu masyarakat terdampak, Menteri Sosial Tri Rismaharani meminta semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) harus bergerak menyalurkan bantuan permakanan siap santap.
Tim Sentra Mulya Jaya harus menembus Dusun Sarongge Girang Rt;03, RW:09, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Berada di bawah kaki Gunung Gede, dusun dengan populasi 153 jiwa ini rumah warga hancur, terisolasi, dan mengalami kelangkaan pangan.
Tim harus berjalan menanjak di pinggang gunung sejauh 1 km. Dengan berjalan kaki, team membawah peralatan berupa tenda, peralatan lain, dan makanan. Jalan setapak dan lincin. Butuh waktu sekitar hampir 60 menit.
Hal sama dialami team Sentra Terpadu “Kartini” Temanggung. Mereka menembus mengantarkan bantuan permakanan siap santap ke Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang di atas bukit. Hal sama dilakukan oleh sentra lain di desa-desa serupa yang mengalami keterisoliran.
“Kami bergerak menjangkau lokasi warga yang terisolir. Team kami membawa dan mendistribusikannya langsung kesana,” kata Sentra Terpadu “Kartini” Temanggung Rachmat Koesnadi. Team menghadapi medan ekstrem dengan jalan tanjakan dan turunan curam. Belum lagi jalanan yang terhalang material reruntuhan bangunan.
Cuaca yang tidak menentu juga mempersulit tim untuk menjangkau posko yang berada di lokasi yang agak terisolir sehingga membuat jalanan cenderung licin dan berbahaya untuk dilewati. Namun ini tidak menghalangi berjalannya penyaluran bantuan.
“Kami harus jalan kaki, pakai motor, hujan – hujanan. Namun saya lihat teman - teman yang turun sangat bersemangat dibantu bersama relawan dan TNI untuk mengantarkan ke lokasi tersebut,” kata Rachmat. Rachmat Koesnadi Kepala
Makanan siap santap diproduksi di Posko Lapangan Jagaraksa, Kec. Warungkondang yang dikelola oleh Sentra Terpadu “Kartini” Temanggung, Sentra Terpadu “Prof. Dr. Soeharso” Surakarta, dan Sentra “Handayani” Jakarta.
Dari sini, makanan siap santap tidak hanya disalurkan untuk penyintas di posko. Dilayani juga permintaan makanan dari pengungsi di sekitar posko yang mengambil langsung ke dapur umum.
“Kami juga datang langsung ke posko, membawa untuk keluarganya, untuk lingkungan RT, RW, atau untuk komunitas pengungsi lainnya yang tidak memiliki bahan makanan atau sulit jika harus memasak,” kata Rachmat.
Saat menjangkau lokasi terisolir, tim Kemensos juga melakukan pendataaan atau asesmen kepada penyintas. Hal ini dimaksudkan agar jumlah bantuan sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga tidak berlebihan dan menjadi mubazir. Pendataan juga bertujuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
“Tepat sasaran ini penting, supaya benar bahwa bantuan sampai kepada yang berhak, itu yang menjdi tujuan kita, jangan sampai dimanfaatkan oleh yang tidak terdampak,” kata Rachmat.
Penyaluran bantuan permakanan siap santap sangat dirasakan manfaatnya oleh para penyintas. “Alhamdulillah, Alhamdulillah sekali, sangat terbantu dengan Kemensos datang mengantar makanan. Sebelumnya enggak ada yang mikirin,” kata Ketua RW 009, Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang Ucup Saefullah.
Per hari ini (3/12), Posko Penanganan Bencana Lapangan Jagaraksa sudah menyalurkan 2.160 bantuan permakanan siap santap ke 4 desa di wilayah Kec. Warungkondang. Penyaluran akan terus dilakukan hingga para penyintas mampu mandiri secara perlahan.[]
Sentimen: positif (100%)