Sentimen
Negatif (100%)
3 Des 2022 : 16.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York, Moskow

Tokoh Terkait
Janet Yellen

Janet Yellen

AS: Batas Harga Minyak Rusia Akan Langsung 'Memukul' Putin, Tidak Bisa Biayai Perang di Ukraina

3 Des 2022 : 16.04 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

AS: Batas Harga Minyak Rusia Akan Langsung 'Memukul' Putin, Tidak Bisa Biayai Perang di Ukraina

NEW YORKAmerika Serikat (AS) mengatakan pembatasan harga minyak Rusia akan membatasi pendapatan Rusia untuk membiayai perang ilegal di Ukraina.

Pembatasan yang disetujui oleh sekutu Barat pada Jumat (2/12/2022), ditujukan untuk menghentikan negara-negara membayar lebih dari USD60 untuk satu barel minyak mentah Rusia yang dikirim lewat laut.

Keputusan yang mulai berlaku pada Senin (5/12/2022) itu akan mengintensifkan tekanan Barat terhadap Rusia atas invasi tersebut.

Dalam pernyataan bersama, G7, Uni Eropa dan Australia mengatakan keputusan itu diambil untuk mencegah Rusia mengambil keuntungan dari perang agresi melawan Ukraina.

Baca juga: Kecam Batas Harga Minyak, Rusia Bersumpah Tidak Akan Pasok ke Negara yang Berlakukan Batasan Harga

Batas harga ini diketahui diajukan pada September lalu oleh kelompok negara industri G7, yakni AS, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Uni Eropa (UE). Hal ini dilakukan untuk menekan kemampuan Moskow untuk membiayai perang di Ukraina.

Baca juga: Cegah Rusia Ambil Untung dari Ekspor Minyak, G7 dan Sekutu Sepakat Batasi Harga Minyak dari Rusia

Terkait hal ini, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan batas harga juga akan semakin membatasi keuangan Presiden Rusia Vladimir Putin dan membatasi pendapatan yang dia gunakan untuk mendanai invasi brutalnya, sambil menghindari gangguan pasokan global yang dapat membuat harga bensin melonjak di seluruh dunia.

Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut bersama Lifebuoy x MNC Peduli Tengah Berlangsung!

"Dengan ekonomi Rusia yang sudah berkontraksi dan anggarannya semakin menipis, batas harga akan segera memotong sumber pendapatan terpenting Putin," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.

Kanselir Inggris Jeremy Hunt mengatakan Inggris tidak akan goyah dalam dukungannya dan akan terus mencari cara baru untuk "membatasi aliran dana Putin".

Sementara itu, Ukraina mengatakan batas yang diusulkan Barat harus dibagi dua,

Kesepakatan batas harga ini terjadi hanya beberapa hari sebelum larangan Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia yang diimpor melalui laut mulai berlaku pada 5 Desember mendatang.

Batas harga - yang dimaksudkan untuk mempengaruhi ekspor minyak di seluruh dunia - dimaksudkan untuk melengkapi itu.

Negara-negara yang menandatangani kebijakan yang dipimpin G7 hanya akan diizinkan untuk membeli minyak dan produk minyak bumi yang diangkut melalui laut yang dijual pada atau di bawah batas harga.

Sekutu Barat Ukraina juga berencana untuk menolak asuransi untuk kapal tanker yang mengirimkan minyak Rusia ke negara-negara yang tidak mematuhi batas harga. Ini akan mempersulit Rusia untuk menjual minyak di atas harga tersebut.

Politisi senior Rusia Leonid Slutsky mengatakan kepada kantor berita Tass bahwa Uni Eropa membahayakan keamanan energinya sendiri dengan pembatasan tersebut.

Meskipun langkah-langkah tersebut pasti akan dirasakan oleh Rusia, namun pukulan tersebut sebagian akan dimudahkan oleh keputusan Rusia menjual minyaknya ke pasar lain seperti India dan China, yang saat ini menjadi pembeli tunggal terbesar minyak mentah Rusia.

Merespons hal ini, Rusia mengatakan tidak akan memasok ke negara-negara yang memberlakukannya.

Seperti diketahui, sebelum perang, pada 2021, lebih dari separuh ekspor minyak Rusia pergi ke Eropa, menurut Asosiasi Energi Internasional. Jerman adalah importir terbesar, diikuti oleh Belanda dan Polandia.

Namun sejak perang, negara-negara UE berusaha mati-matian untuk mengurangi ketergantungan mereka. AS telah melarang minyak mentah Rusia, sedangkan Inggris berencana menghentikannya secara bertahap pada akhir tahun.

Sentimen: negatif (100%)