Sentimen
Positif (94%)
3 Des 2022 : 13.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Bantul

FKY Bisa Jadi Wadah Promosi untuk UMKM DIY

3 Des 2022 : 20.29 Views 2

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

FKY Bisa Jadi Wadah Promosi untuk UMKM DIY

BANTUL—Dinas Kebudayaan DIY menyelenggarakan talkshow bertajuk  FKY Hebat, UMKM Jogja Makin Menggeliat di Kampoeng Mataraman, Kelurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Jumat (2/12/2022).

Dalam talkshow ini, manfaat penyelenggaraan FKY bagi UMKM berusaha digali. Talkshow ini merupakan bagian dari rangkaian talkshow mengenai Festival Kebudayaan Yogyakarta atau FKY.

DIY punya platform untuk mengembangkan UMKM, yakni Sibakul. Wisnu Hermawan, Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan Koperasi dan Usaha Menengah Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) DIY, menyatakan saat ini UMKM yang tergabung dalam Sibakul ada sekitar 350.000. Menurutnya, UMKM memerlukan wadah pemasaran yang lebih banyak.

Jogja sebagai destinasi wisata, pendidikan dan budaya membuat banyak kegiatan yang diselenggarakan melibatkan UMKM. Destinasi wisata, menurut Wisnu, dapat menjadi tempat untuk UMKM DIY memasarkan produk. “Semakin banyak ruang ekspresi bagi UMKM untuk memasarkan produk mereka akan semakin bagus,” ucap Wisnu.

Wisnu mengatakan FKY sebagai event tahunan di DIY bisa menjadi ruang promosi UMKM.

“Ke depan tentunya kami akan bisa memberikan masukan, berembuk bagaimana FKY tidak hanya sen, tetapi ruang bagi UKM DIY,” kata Wisnu.

Menurutnya dalam penyelenggaraan FKY selanjutnya, UMKM dapat menampilkan keunggulan, kreatifitas, dan keunikannya.

“UMKM unggulan, UMKM kreatif, UMKM unik di DIY bisa berekspresi lebih hebat, lebih bagus, dan lebih menyajikan produk yang berkualitas bagi masyarakat, tidak hanya Jogja tetapi seluruh Indonesia atau Nusantara pada umumnya,” kata Wisnu.

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas UMKM, Wisnu juga menyambut baik pembinaan terhadap UMKM yang dilakukan berbagai dinas terkait, antara lain yang dilakukan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY dengan pembinaan ekonomi kreatif, dan Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY dengan penimbaan kepada pelaku seni budaya. “Semakin banyak dibina, UMKM bisa berkolaborasi, tata kelola produknya semakin bagus, semakin unggul, semakin berdaya saing,” kata Wisnu.

Menurut Wisnu banyak UMKM potensial bergabung dengan FKY, tetapi kelak UMKM yang tergabung akan disesuaikan dengan tema FKY.

“Tidak semua UKM terlibat di FKY, tergantung temanya apa, dan UKM yang tampil di FKY mestinya ada kurasinya,” kata Wisnu.

Dengan adanya FKY, ia berharap event tersebut dapat melibatkan UMKM. Meskipun ia menyadari tidak semua UMKM dapat terlibat didalamnya.

“Saya yakin UMKM akan harus naik kelas, harus kreatif, harus inovatif dan menghasilkan produk yang selalu diinginkan oleh pasar dan di forum FKY sepertinya mereka akan bisa mempromosikan produk dan dilihat oleh komunitas yang ada,” kata Wisnu.

Ia juga berharap melalui FKY, promosi produk UMKM dapat menjangkau lebih banyak orang.

Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan DIY Aryanto Hendro mengatakan UMKM merupakan bagian dari seni dan oleh di United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) digolongkan dalam keterampilan tradisional.

Menurut Hendro, UMKM yang terlibat selama ini selalu unik. “Selalu dalam representasinya selalu dikurasi, dipilih. Dia [UMKM] harus dikerjakan secara handmade [buatan tangan], tidak diproduksi mesin, tidak diproduksi secara masal,” kata Hendro.

“Semua tata kelola keuangan apalagi yang bersamaan danais [dana keistimewaan], selalu arahnya pada hilirnya menyejahterakan masyarakat,” kata Hendro.

Hendro mengatakan danais harus diupayakan untuk mensejahterakan masyarakat. “Selain meriah, representasi budayanya dapat, UMKM-nya juga harus berkembang,” kata Hendro.

PROMOTED:  Kisah Dua Brand Kecantikan Lokal Raup Untung dari Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (94%)