Sentimen
Positif (48%)
3 Des 2022 : 13.20
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Jati

Kasus: HAM

Tokoh Terkait

Tolak Kedatangan Jessica Stern, Senator DPD asal Aceh: Indonesia Harus Tegas Menolak Isu LGBT

3 Des 2022 : 13.20 Views 2

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Tolak Kedatangan Jessica Stern, Senator DPD asal Aceh: Indonesia Harus Tegas Menolak Isu LGBT

Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terkait kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi LGBT

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman menyikapi rencana kedatangan Jessica Stern, utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk memajukan HAM LGBTQI+ ke Indonesia.

Dia mengingatkan kepada Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terkait kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi LGBT.

“Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas terkait kebijakan menyangkut LGBT dan jangan sampai di dikte Amerika Serikat melalui utusan khususnya yang akan berkunjung ke Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Cegah Promosi LGBT di CFW, Wagub DKI: LGBT Kaburkan Identitas dan Jati Diri

Senator yang akrab disapa Haji Uma, ini menegaskan, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Pemerintah Indonesia baiknya menolak kunjungan utusan khusus pemerintah Amerika Serikat tersebut.

Karena penolakan adalah cerminan sikap masyarakat Indonesia. Selain itu, enam agama resmi di Indonesia juga tidak mentolerir LGBT.

“Pemerintah baiknya secara tegas menolak agenda utusan khusus Amerika Serikat tersebut sebagai bentuk sikap dari mayoritas rakyat yang mewakili 6 agama resmi di Indonesia yang tidak mentolerir LGBT”, ujar Haji Uma.

Menurut Haji Uma, LGBT tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, agama, adat dan budaya Bangsa Indonesia.

Penolakan terhadap isu LGBT dan rencana kunjungan utusan khusus Amerika Serikat adalah bentuk penegasan kedaulatan kita dalam percaturan hubungan global.
Diakhir penyampaiannya, Haji Uma menyatakan bahwa masyarakat Indonesia menghormati upaya penegakan HAM, namun kearifan lokal juga mesti dihargai karena juga memiliki dasar filosofis yang berbeda secara universal.

“Masyarakat Indonesia berkomitmen terhadap penegakan HAM, namun nilai-nilai kearfian lokal juga harus dihargai karena memiliki alasan filosofis berbeda dengan penganut HAM universal. Karena itu, segala tawaran yang bertolak belakang dengan kearifan lokal dan jati diri bangsa kita, maka harus tegas kita tolak," pungkasnya.

Cemas Pembibitan LGBT, Novel PA 212 Minta Pemprov DKI Tertibkan CFW

Sentimen: positif (48.5%)