Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kab/Kota: Tasikmalaya, Tokyo
Lulusan SMK di Tasikmalaya Berpeluang Kerja di Negara Ini
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
Industri Jepang mayoritas memiliki penilaian yang positif terhadap TKI
REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat (Jabar) Wilayah XII Tasikmalaya membuka peluang untuk lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Tasikmalaya untuk bekerja di Jepang. KCD Wilayah XII telah menggandeng Tokyo Biso Kogyo Corporatio, perusahaan asal Jepang, untuk dapat menyerap tenaga kerja lulusan SMK asal Tasikmalaya.
Kepala KCD Wilayah XII Jabar, Abur Mustikawanto, mengatakan, saat ini terdapat 15 peserta didik di SMKN 1 Tasikmalaya yang telah menerapkan kurikulum dari Tokyo Biso Kogyo Corporation. Langkah itu dilakukan sebagai pilot project kerja sama dengan perusahaan asal Jepang tersebut.
"Ke depan kita berencana membuat lebih masif lagi. Jadi kerja sama atau kurikulum perusahaan Jepang ini tidak hanya di SMK 1 Tasikmalaya," kata dia melalui siaran pers, Jumat (2/12/2022).
Menurut Abur, peluang lulusan SMK yang berada di wilayah Priangan Timur, khususnya di Tasikmalaya, untuk bekerja di Jepang sangat terbuka lebar. Pasalnya, populasi usia kerja di Jepang saat ini sedang mengalami penurunan secara drastis. Alhasil, potensi untuk lulusan SMK di Jabar untuk bekerja Jepang menjadi makin tinggi.
"Kita ambil contoh care giver, Jepang itu banyak meminta untuk profesi itu pada hari ini. Kita sedang membuat sekolah-sekolah swasta dengan kompetensi keperawatan untuk bisa berpartisipasi juga, agar bisa direkrut," kata dia.
Abur menambahkan, berkaca dari pengalaman sebelumnya, industri Jepang mayoritas memiliki penilaian yang positif terhadap tenaga kerja asal Indonesia. Tak terkecuali bagi Tokyo Biso Kogyo Corporation.
Ia mengaku telah mendapatkan informasi langsung pihak Tokyo Biso Kogyo Corporation, bahwa pekerja asal Indonesia, khususnya Tasikmalaya, memiliki banyak keunggulan. Beberapa keunggulan itu adalah memiliki karakter yang religius dan santun, sehingga pekerja asal Tasikmalaya cenderung mendapatkan nilai plus mengenai kepatuhan dan kedisiplinan.
Selain itu itu, Abur menilai, secara kompetensi keahlian, lulusan SMK asal Tasikmalaya juga dapat bersaing. Itu ditunjukan dengan adanya lulusan yang berangkat kerja di Jepang dari tahun ke tahun di perusahaan otomotif, elektronik dan lainnya.
"Yang jadi masalah itu kemampuan bahasa asing. Makanya selain kompetensi, dari sisi bahasa asing juga harus ditingkatkan. Pertama harus menguasai Bahasa Inggris, kemudian jika mau kerja di Jepang maka pelajari bahasa Jepang," ujar dia.
Ihwal kerja sama dengan Tokyo Biso Kogyo Corporation, Abur mengatakan, pihaknya akan memberangkatkan sejumlah siswa dan guru ke Jepang pada Januari 2023 mendatang. Kunjungan siswa dan guru tersebut dalam rangka mencocokan kurikulum dengan perusahaan yang telah berdiri di Jepang sejak tahun 1957 tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, sejauh ini pihaknya mempersiapkan dua hal kepada perserta didik SMK. Selain mendorong agar memiliki keahlian yang unggul sesuai dengan kompetensi yang dipilih, pihaknya gencar mencetak peserta didik yang kreatif dan inovatif.
“Artinya, siswa dan siswi SMK ini tidak hanya bicara soal bekerja di industri atau perusahaan setelah lulus nanti. Jiwa entrepreneur mereka juga dibentuk sehingga nantinya sebagai generasi penerus bisa membuka lapangan kerja dan lebih bermanfaat untuk orang banyak,” ujar Dedi.
Bayu Adji P
Sentimen: positif (79%)