Sentimen
Positif (78%)
2 Des 2022 : 18.44
Tokoh Terkait

Bukan Jual, LII Tegaskan Hanya Cari Investor untuk Kembangkan Pulau Widi Jum'at, 02/12/2022, 18:44 WIB

3 Des 2022 : 01.44 Views 2

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Bukan Jual, LII Tegaskan Hanya Cari Investor untuk Kembangkan Pulau Widi
Jum'at, 02/12/2022, 18:44 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Leadership Islands Indonesia (LII) membantah adanya penjualan Pulau Widi di Maluku Utara (Malut) kepada investor asing. Bantahan itu menyusul adanya pemberitaan sejumlah media massa bahwa LII akan melelang 100 pulau kecil yang berada di kawasan Pulau Widi.

Communication Director LII, Okki Soebagio mengatakan pemberitaan tersebut sangat keliru dan menyesatkan. Dia menegaskan tidak ada penjualan atau lelang pulau apapun.

"LII ingin memberikan klarifikasi terkait beberapa liputan media dengan variasi judul berita berintikan '100 pulau di Indonesia dilelang'. LII dengan ini menanggapi bahwa isi pemberitaan tersebut adalah keliru dan menyesatkan," ungkap Okki dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga: Viral Pulau Pasir Diklaim Australia, Kemenlu: Memang Bukan Punya Indonesia

LII adalah perusahaan yang memegang izin untuk secara eksklusif menjalankan usaha di Kepulauan Widi, Maluku Utara. Perusahaan telah membuat master plan, rancangan arsitektur, dan mendapatkan perizinan untuk menjalankan usaha di Kepulauan Widi, yang akan menjadi salah satu tujuan wisata berkelanjutan yang terbaik di dunia. 

Untuk mempercepat investasi asing besar ke pengembangan Kepulauan Widi paska pandemi, lanjut Okki, LII mengambil langkah untuk bekerja sama dengan Sotheby’s Auction Concierge yang berbasis di AS dan Inggris. Sotheby’s Auction Concierge memiliki database klien internasional yang fokus untuk berinvestasi pada bisnis real estat maupun perhotelan.

Dia menyebut Sotheby’s Auction Concierge saat ini membantu LII untuk menemukan investor berpotensi sebagai mitra LII dalam mengembangkan Kepulauan Widi. Proses lelang yang dijalankan adalah untuk menjual interest dalam LII. 

Hal ini bertujuan untuk menarik investor yang memiliki semangat dan visi yang sama dengan pengelola yakni visi yang berfokus pada area konservasi skala besar, pembangunan yang berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat.

"Sekali lagi, kami sampaikan bahwa Sotheby’s Auction Concierge dan LII sama sekali tidak bermaksud untuk menjual pulau Widi, dan bahwa Sotheby’s Auction Concierge dan LII memahami secara penuh bahwa pulau-pulau di Indonesia adalah milik negara dan karenanya kepulauan tidak dapat dimiliki oleh individu atau perusahaan swasta mana pun," ucapnya.

Okki mengatakan web Sotheby’s Auction Concierge telah memberi penjelasan terkait hal tersebut di situs resmi mereka sejak awal kampanye pemasaran. Penjelasan terkait dengan proses penggalian dana investasi melalui pelelangan atas interest di LII yang akan dilaksanakan di masa-masa mendatang. 

"Investor terpilih adalah yang telah memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan dari LII. Salah satu syarat yang harus disetujui oleh investor adalah investor diharuskan untuk berinvestasi dalam jumlah yang signifikan ke dalam pengembangan Kepulauan Widi. Langkah ini merupakan langkah kunci untuk menarik investasi asing sekaligus mengembangkan sektor pariwisata di kawasan ini," tutur dia.

Baca Juga: Sandiaga Uno Klaim Pulau Pasir Milik Indonesia, Kemlu Keheranan: Kita Tidak Pernah Memiliki...

Kepulauan Widi adalah salah satu ekosistem laut yang unik, kaya akan keragaman biota laut dan langka ditemui, dan oleh karenanya Kepulauan Widi harus dilindungi untuk generasi mendatang. Hal ini telah menjadi dasar dan penggerak utama bagi LII dalam pengambilan segala keputusan dari awal mulanya sejak perusahaan bertemu dengan instansi pemerintah pada 2014 lalu. 

LII juga berkomitmen untuk mendanai kegiatan patroli Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Widi dan berencana untuk membuka Pusat Konservasi bersama dengan eco-lodge pertamanya di kepulauan tersebut pada 2024. D

“LII menyayangkan media-media yang menerbitkan artikel dengan judul yang berpotensi menyebabkan kesalahpahaman, terutama karena tidak ada dari pihak media tersebut yang menghubungi LII untuk meminta pernyataan atau tanggapan," katanya.

Baca Juga: Ekspansi Usaha, Kredivo Siap Rilis Krom Bank Tahun Depan

Sentimen: positif (78%)