Sentimen
Negatif (91%)
1 Des 2022 : 20.13
Informasi Tambahan

Kasus: Tipikor, korupsi

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Andi Desfiandi

Andi Desfiandi

Prof Karomani

Prof Karomani

Zulhas Disebut Titip Keponakan Masuk Fakultas Kedokteran Unila

2 Des 2022 : 03.13 Views 3

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Zulhas Disebut Titip Keponakan Masuk Fakultas Kedokteran Unila
Sidang Dugaan Suap Penerimaan Mahasiswa Jalur Mandiri JawaPos.com – Kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru di Universitas Lampung (Unila) menyeret nama Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas). Itu terungkap dalam persidangan dengan terdakwa Andi Desfiandi, penyuap Rektor Unila (nonaktif) Prof Karomani, di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang kemarin (30/11). Di hadapan majelis hakim, sebagaimana dilaporkan Radar Lampung, Karomani mengungkapkan bahwa Zulhas menitipkan keponakannya bernama Zaky Algifari untuk masuk di Fakultas Kedokteran (FK) Unila. Hal itu diketahui Karomani dari Ary Meizari Alfian, adik Andi Desfiandi. Ary Meizari yang merupakan ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung sampai datang ke rumah Karomani untuk menyampaikan titipan Zulhas tersebut. ”Zaky ini titipan dari Ary Meizari. Dia (Ary Meizari, Red) cerita, keponakan Pak Zulkifli tolong dibantu,” kata Karomani. Menurut Karomani, Ary sampai menunjukkan tangkapan layar (screenshot) percakapan Zulhas yang berisi permintaan titip mahasiswa tersebut. ”Jadi, saya percaya,” ungkap dia. Saat ditanya jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal adanya aliran uang berupa ”infak” dari Zulhas terkait dengan mahasiswa titipan tersebut, Karomani mengaku tidak tahu-menahu. Menurut dia, penerimaan ”infak” itu diurus Mualimin, salah seorang dosen di Unila. ”Pak Mualimin yang tahu (soal infak penerimaan mahasiswa baru, Red),” bebernya. Secara passing grade, mahasiswa titipan Zulhas itu sejatinya tidak memenuhi syarat. Sebab, nilai passing grade Zaky hanya 480. Sementara itu, ketentuan yang berlaku standar passing grade untuk jalur mandiri semestinya 500. ”Kalau nilai (passing grade) itu, justru saya tahunya dari penyidik. Rektor tugasnya hanya memverifikasi, tidak mungkin saya mau melihat ribuan mahasiswa satu per satu,” tuturnya. Dikonfirmasi mengenai mahasiswa titipan tersebut, Zulhas menyatakan tidak punya keponakan bernama Zaky Algifari. Juga, tidak punya keponakan yang mendaftar di Unila untuk masuk fakultas kedokteran melalui jalur mandiri. ”Tidak ada keponakan yang daftar Unila, apalagi kasih uang. Tidak kenal Prof Karomani,” kata ketua umum PAN tersebut saat dikonfirmasi Radar Lampung. Bantahan Zulhas itu bertentangan dengan bukti percakapan WhatsApp yang dibeberkan jaksa KPK di persidangan. Dalam bukti chat antara Ary Meizari dan Zulhas tersebut diketahui bahwa Zulhas meminta tolong Ary untuk menitipkan Zaky. ”Saya dimintai tolong dua kali oleh Bang Zulhas,” kata Ary yang juga menjadi saksi dalam persidangan kemarin. Titipan Bupati hingga Anggota DPR Jaksa penuntut umum KPK membeberkan nama-nama penitip mahasiswa yang hendak berkuliah di Universitas Lampung (Unila) melalui jalur mandiri. Setidaknya ada 22 nama yang diperlihatkan jaksa dalam persidangan. Barang buktinya catatan tangan Karomani, rektor nonaktif Unila. Dilansir dari Radar Lampung, awalnya jaksa mengonfirmasi tulisan tangan Karomani terkait nama-nama orang tua siswa. ”Bisa dijelaskan siapa Pak Utut ini?” tanya jaksa. ”Setahu saya Utut Adianto anggota DPR dari PDIP. Jabatannya sekarang apa, saya tidak tahu,” kata Karomani. Lalu, ada Tamanuri yang juga anggota DPR. Hanya, kata Karomani, mahasiswa itu merupakan anak anggota DPRD yang dititipkan melalui Tamanuri. Ada juga nama pejabat Polda Lampung yang disebut Karomani menemui dirinya secara langsung. Namun, dia lupa identitasnya. ”Saya lupa, tapi kalau ditunjukin orangnya saya tahu. Langsung beliau yang datang nemuin saya,” ujarnya. Kadis Pendidikan Provinsi Lampung juga disebut menitipkan mahasiswa kepadanya. Sementara itu, Reni Adelia Ruri yang disebut titipan bupati Lamteng juga ditanyakan jaksa. ”Itu bupati Lamteng siapa namanya? Kan bupati Lamteng ganti-ganti,” ujar jaksa KPK. ”Musa Ahmad, Pak,” jawab Karomani. Catatan tangan Karomani terkait nama-nama orang tua siswa. (RADAR LAMPUNG) Editor : Ilham Safutra Reporter : nca/tyo/lum/c7/c19/fal

Sentimen: negatif (91.4%)