Reuni 212 Bukan Agenda Politik, Novel Bamukmin : Kami Murni Dzikiran dan Shalawatan
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA- Tudingan Reuni 212 sebagai agenda politik akhirnya terbantahkan, Reuni 212 yang digelar di Masjid At-tin TMII, Jakarta Timur itu ternyata sama sekali tak mengundang tokoh politik atau pun bakal calon presiden 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin saat dihubungi pojoksatu.id, Kamis (1/12/2022).
“Kami jamin tidak ada satu partai pun (kami undang) juga tokoh politik manapun dalam reuni tahun ini,” kata Novel.
Anak buah Habib Rizieq ini juga menegaskan bahwa Reuni 212 tak ditunggangi oleh partai politik.
Karena Reuni 212 ini, kata dia, murni merupakan agenda zikir dan solawat kepada Nabi.
“Tidak ada partai manapun berada dalam acara reuni nanti. Sekali lagi kami tegaskan Reuni 212 murni istigosah, zikir, doa serta solawat,” tegasnya.
BACA : Patahkan Spekulasi Reuni 212 Jadi Ajang Dukungan Capres 2024, Begini Jawaban Tegas Ketua Panitia
Tak hanya itu, Novel menuturkan, Reuni 212 juga murni merupakan agenda doa untuk keselamatan bangsa dari penguasa zalim.
“(Reuni 212) untuk keselamatan bangsa dari segala marabahaya termasuk kekuasaan yang zolim,” tegas Novel.
Sebelumnya Ketua Panitia, Abdul Qohar mengatakan peserta Reuni 212 tahun ini dilarang membawa atribut partai politik, terlebih membawa atribut yang berhubungan dengan salah satu capres 2024 mendatang.
Larangan membawa atribut partai politik ini tujuannya tak lain untuk mematahkan tudingan-tudingan pihak lain yang beranggapan Reuni 212 merupakan agenda politik.
“Dilarang memakai dan membawa atribut partai politik, ini murni zikir dan solawat,” kata Abdul Qohar saat dihubungi, Kamis (1/12/2022).
Selain melarang membawa atribut partai politik, pihaknya juga menghimbau agar para peserta Reuni 212 besok tetap mematuhi protokol kesehatan serta menjaga kondusifitas keamanan dan kebersihan di lingkungan masjid At-tin, Jakarta Timur.
“Wajib menjaga protokol kesehatan, seperti membawa masker. Dan wajib tertib dan menjaga keamanan dan kebersihan di area masjid,” ujarnya.
Abdul Qohar juga menegaskan, para peserta Reuni 212 dilarang membawa benda-benda yang membahayakan, seperti benda senjata tajam.
“Dilarang membawa senjata tajam dan sejenisnya,” tegas Abdul Qohar. (Firdausi/pojoksatu)
Sentimen: positif (100%)