Kemkominfo Ajak Masyarakat Produksi Konten Positif
Jurnas.com Jenis Media: News
Mutiul Alim | Kamis, 01/12/2022 00:12 WIB
Festival Literasi Digital di Makassar (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengajak masyarakat memanfaatkan teknologi dan media sosial sebaik-baiknya. Karena itu, produksi konten sebaiknya tidak hanya sekadar mengejar viral.
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Kelompok Masyarakat Kemkominfo, Rizki Ameliah mengatakan bahwa salah satu upaya mengedukasi masyarakat terkait viral diserta moral, yakni dengan mengadakan talkshow selama 30-60 menit.
Metode ini dinilai mampu memberikan pemahaman yang baik kepada penonton. Bahkan, tak menutup kemungkinan audiens yang mengikuti talkshow bisa menjadi influencer yang dapat memproduksi konten-konten positif.
"Moral bisa disamakan dengan etika, ketika kita memasuki rumah orang lain maka sebaiknya memberi salam ataupun permisi. Sama halnya dengan membuat konten ataupun masuk ke konten orang lain, kita sebaiknya tidak langsung berkomentar negatif atau semacamnya. Maka dari itu, etika yang kita tanam di dunia nyata seharusnya juga diterapkan didalam dunia maya," kata Rizki dalam talkshow `Melek Literasi Digital: Menjadi Viral tanpa Hilang Moral` di Makassar, Sulawesi Selatan.
Di kesempatan yang sama, Ketua PMI Kota Makassar, Syamsu Rizal mengajak masyarakat menanamkan budaya Makassar pada literasi digital yaitu Sipakatau, Sipakainge’ dan Sipakalebbi.
"Sipakatau yang berarti saling memanusiakan dalam kondisi apapun, sipakainge’ yang berarti saling mengingatkan dan sipakalebbi yang artinya saling
menghargai satu sama lain," tambah dia.
Sebagai content creator, Podkesmas (Omesh, Angga Nggok, Surya Insomnia, dan Imam Darto) memberikan tips dan trik membuat konten yang menghibur tanpa menghilangkan moral.
"Dibalik konten yang menghibur, Podkesmas selalu menyelipkan pesan moral yang ingin selalu disampaikan kepada pendengarnya. Konten yang menghibur tetap harus mempunyai border atau batasan, bukan hanya berisi candaan yang tidak mempunyai edukasi," ujar Angga.
"Seringkali ditemui beberapa orang yang membuat konten diluar nalar yang hanya mengincar viral saja tanpa mementingkan pesan positifnya," sambung dia.
"Lebih baik kita membuat konten yang original dan mempunyai branding tersendiri atau be your self," tambah Imam Darto.
TAGS : Kemkominfo Produksi Konten Viral Literasi DigitalSentimen: negatif (76.2%)