AYOBANDUNG.COM - Ferdy Sambo kini juga tengah diserang dengan berbagai kasus lain di samping kasus pembunuhan terhadap Brigadir J yang sedang bergulir.

Kasus-kasus lain bermunculan setelah Ferdy Sambo kepergok mampu mengeluarkan ratusan juta per bulannya demi memenuhi kebutuhan rumah yang ditinggalinya.

Padahal jika dilihat dari profesinya sebagai eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo seharusnya hanya mampu membawa pulang gaji sebesar Rp35 juta per bulan.

Baca Juga: Penempatan Guru Honorer P2 dan P3 Lulus Seleksi Penilaian PPPK 2022 jika Tidak Ada Formasi di Sekolah Induknya

Sehingga kemudian muncul pertanyaan publik, apakah Ferdy Sambo sempat 'main belakang' saat menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Pengeluaran fantastis Ferdy Sambo itu juga menjadi sorotan bagi kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo, Martin Simanjuntak.

Martin Simanjuntak menduga bahwa harta yang didapatkan Ferdy Sambo hingga bisa membuat ia dan Putri Candrawathi bergaya hidup mewah adalah harta ilegal.

"Kita tahu seberapa kaya orang ini (Ferdy Sambo), kaya dalam tanda petik, karena kekayaannya perlu diteliti apakah legal atau ilegal," kata Martin dalam tayangan kanal YouTube Kompas TV, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: Rekomendasi 6 HP Murah 1 Jutaan Desember 2022! Spek Dewa Kamera Jernih RAM 4 GB

Martin lantas menyinggung soal pengeluaran rumah tangga bulanan keluarga Ferdy Sambo.

Pasalnya seperti yang diketahui, Ferdy Sambo memberikan uang bulanan kepada para ajudannya sebesar Rp200 juta per bulan untuk memenuhi kebutuhan satu rumahnya.

Padahal Ferdy Sambo memiliki tiga rumah yang harus diurusnya, yakni rumah di Magelang, Saguling dan juga Kemang.

Sehingga setidaknya Ferdy Sambo harus merogoh kocek hingga Rp600 juta demi memenuhi kebutuhan rumahnya setiap bulan.

Baca Juga: Kalender Islam 2023 Lengkap Daftar Hari Besar Islam 1444-1445 H, Kapan Puasa?

Padahal kalau ditilik dari pendapatan Ferdy Sambo jika hanya menjadi Kadiv Propam Polri, maka nominal fantastis itu tak masuk akal.

"Sedangkan ia punya pendapatan yang kita tahu hanya Rp 35 juta, jadi dari segi resources kekayaan saya yakin beliau ini memiliki uang yang cukup banyak," sambungnya.

Dengan pengeluaran yang tak sebanding dengan pendapatannya itu, Martin menilai bahwa Ferdy Sambo memang memiliki pengaruh sehingga mampu mendapatkan pendapatan lain di luar gajinya sebagai Kadiv Propam Polri.

Jika benar Ferdy Sambo memiliki pengaruh yang cukup kuat, Martin takut nantinya hal tersebut akan mengganggu jalannya persidangan kasus Brigadir J.

Baca Juga: Prediksi Skor dan Bursa Taruhan Polandia vs Argentina, Tango Butuh Lionel Messi

"Jabatan beliau sebagai Kadiv Propam memang sudah dicabut tapi bukan berarti yang bersangkutan punya networking itu semuanya serta merta hilang, nggak," ujar Martin.

Martin kemudian menyinggung soal buku hitam yang selalu dibawa Ferdy Sambo setiap kali menghadiri persidangan.

"Saya yakin sampai saat ini yang bersangkutan masih memiliki kuncian... Manakala yang bersangkutan saat masih bekerja memiliki kartu-kartu truf tertentu yang mungkin saja dicatat dalam buku hitam yang sering dibawa oleh terdakwa Ferdy Sambo," tambahnya.

Martin juga mengatakan, bahwa uang dan networking atau jaringan memungkin saja untuk seseorang atau suatu kelompok mendapatkan privilege dalam sistem hukum.

Baca Juga: Info Loker PPIH dan Tenaga Kesehatan Haji Kemenkes 2023 Bisa Dapat Gaji Fantastis Capai Rp60 Juta?

"Kalau dibilang pasti, memang tidak ada ketidakpastian di dunia ini. Yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian," imbuh Martin.

Diketahui, di samping kasus pembunuhan terhadap Brigadir J yang sedang bergulir, Ferdy Sambo memang tengah terseret pusaran kasus dugaan setoran bisnis tambang ilegal di Kaltim.

Disebut-sebut bahwa dugaan setorang bisnis tambang ilegal yang menyeret nama Ferdy Sambo itu juga melibatkan nama sejumlah petinggi Polri.

Selain itu, Ferdy Sambo juga sempat disebut terlibat dalam judi ilegal saat awal kasus Brigadir J terungkap.***